Mengenal Komunitas HelpNona, Ruang Aman Penyintas Kekerasan

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 7 Oktober 2021
Perempuan Berhak Aman, Bukan Jadi Korban! Saling mendukung saat bercerita terkait pelecehan seksual
Perempuan Berhak Aman, Bukan Jadi Korban! Saling mendukung saat bercerita terkait pelecehan seksual PeopleImages

Parapuan.co - Mengalami kekerasan dan pelecehan seksual adalah hal buruk dan memalukan bagi semua orang yang mengalaminya.

Terlebih jika kekerasan atau pelecehan ini justru dilakukan oleh orang terdekat seperti pasangan.

Kekerasan dalam hubungan dapat terjadi kepada siapa saja dan dalam bentuk apa saja.
Beberapa bentuk kekerasan pada perempuan dalam hubungan ialah kekerasan fisik, emosional, bahkan kekerasan seksual seperti pelecehan.

Di tahun 2016 sendiri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik menemukan data bahwa kekerasan dalam hubungan banyak dialami oleh perempuan.

Baca Juga: Jadi Penyintas Pelecehan Seksual, Simone Biles Berikan Kesaksiannya

Menurut hasil survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di tahun 2016, tingkat kekerasan fisik dan seksual yang dialami perempuan belum menikah mencapai 42,7%.

Sedangkan, seluruh kasus kekerasan yang terjadi dalam hubungan, sebanyak 34,4% berbentuk pelecehan seksual dengan 2.090 dari 10.847 pelaku kekerasan adalah pacar atau teman.

Keadaan semakin diperparah dengan data Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2020 yang menunjukan 1.309 kasus kekerasan pada perempuan terjadi dalam hubungan pacaran.

Angka ini menunjukkan bahwa pelecehan seksual dalam hubungan bukan lagi sesuatu yang bisa dipandang sebelah mata.

Masalahnya, pelecehan seksual yang terjadi kerap membuat trauma atau ketakutan yang tumbuh dalam diri.

Apakah Kawan Puan juga pernah mengalami?

Terkadang, para penyintas atau seseorang yang pernah mengalami kekerasan dan pelecehan ini akan menutup diri dan berusaha menyembunyikan apa yang dialaminya.

Mereka bungkam karena merasa takut dihakimi atau bahkan dikucilkan.

Namun, kini perempuan berhak untuk merasa aman, bukan jadi korban.

Kawan Puan bisa mendapatkan ruang aman untuk bercerita dan saling berdiskusi mengenai apa yang kamu alami.

Salah satunya adalah melalui komunitas HelpNona.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Mengapa Dalih Bercanda Jadi Alasan saat Terdesak seperti Terduga Pelaku Pelaku Pelecehan Seksual di KPI 

Apa itu Help Nona?

HelpNona adalah inisiatif sosial yang berdiri pada Oktober 2015 dan bertujuan untuk membangun ruang diskusi dan ruang aman pada isu kekerasan oleh pasangan.

Tujuan utama dari HelpNona sendiri adalah membangun kesadaran tentang bentuk relasi romantis yang bebas kekerasan.

Dengan tagline #CintaBukanLuka, komunitas ini percaya bahwa setiap individu punya suara yang beragam untuk menuturkan aspirasinya.

Karena baginya, bentuk kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan kepada siapapun.

Didirikan oleh Nike Nadia, HelpNona berawal dari sebuah tulisan sederhana di blog.

Perempuan lulusan Master of Science in Gender Studies Universitas Indonesia ini memiliki  harapan dapat membangun diskusi dan ruang aman bagi individu yang hendak berproses dalam menghadapi kompleksitas isu kekerasan oleh pasangan.

Untuk itu, HelpNona ada bagi semua pihak yang bersedia berbagi daya dan mengulurkan tangan untuk saling mendukung.

Baca Juga: 5 Cara Menyembuhkan Efek Kekerasan pada Perempuan Berbentuk Emosional

Nah, untuk itu, Kawan Puan juga bisa turut ikut berdiskusi bersama Nike Nadia terkait bagaimana cara menangani pelecehan seksual dalam Kuliah WhatsApp (KulWap) "Perempuan Berhak Aman, Bukan Jadi Korban" yang diadakan oleh Komunitas Kawan Puan.

Acara ini akan diselenggarakan pada Jumat, 8 Oktober 2021 pukul 15.00 WIB.

KulWap Perempuan Berhak Aman, Bukan Jadi Korban
KulWap Perempuan Berhak Aman, Bukan Jadi Korban

Bagi Kawan Puan yang ingin mengikuti webinar ini, gabung dulu ke WhatsApp Group Kawan Puan. Pendaftarannya, hubungi Dinda di nomor +62813-9647-9594.

(*)