Ini Panduan Aktivitas Fisik untuk Anak Berdasarkan Kategori Usianya

Anna Maria Anggita - Selasa, 23 November 2021
Panduan banyaknya aktivitas fisik yang harus dilakukan anak
Panduan banyaknya aktivitas fisik yang harus dilakukan anak monkeybusinessimages

Parapuan.co - Olahraga untuk anak-anak ternyata dikategorikan berdasarkan usianya dan orang tua perlu memahami hal tersebut.

Pasalnya, melansir dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, kategori usia anak dibagi menjadi dua yakni:

1. Level yang direkomendasikan untuk anak usia prasekolah (usia 3 hingga 5 tahun)

  • Anak usia pra sekolah (usia 3 sampai 5 tahun) harus aktif secara fisik sepanjang hari untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
  • Agar anak aktif maka proses pengasuhian harus mendorong anak-anak usia prasekolah untuk aktif ketika mereka bermain.

Baca Juga: Pound Fit, Olahraga untuk Perempuan yang Membuat Kita Mirip Drummer

2. Level yang direkomendasikan untuk anak usia sekolah dan remaja (usia 6 hingga 17 tahun)

  • Anak-anak dan remaja usia 6 hingga 17 tahun harus melakukan 60 menit (1 jam) atau lebih aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat setiap hari.
  • Olahraga yang bisa dilakukan termasuk aerobik dan aktivitas yang memperkuat tulang (seperti berlari atau melompat), dan yang membangun otot (seperti melakukan push-up).

Centers for Disease Control (CDC), mengungkap ada tiga jenis aktivitas fisik yang harus dilakukan anak-anak dan remaja setiap minggunya, yaitu:

a. Aktivitas Aerobik

Sebagian besar aktivitas fisik harian anak selama 60 menit harus berupa aerobik.

Contoh dari aktivitas ini seperti berjalan, berlari, atau apa pun yang membuat jantung anak berdetak lebih cepat.

Selain itu, dorong mereka untuk melakukan aktivitas aerobik yang membuat anak dapat bernapas cepat dan jantung berdebar kencang, minimal tiga hari seminggu.

Baca Juga: 4 Manfaat Olahraga Bersama Bayi, Apa saja? Ini Penjelasannya

b. Latihan untuk memperkuat otot

Tak hanya aerobik, anak juga perlu melakukan aktivitas untuk memperkuat dan melatih otot.

Beberapa gerakan untuk memperkuat otot misalnya push up dan memanjat.

Setidaknya dorong anak untuk melakukan latihan penguatan otot selama tiga hari dalam seminggu dalam waktu 60 menit.

c. Latihan untuk memperkuat tulang

Selain otot, penting bagi Kawan Puan untuk mengajarkan anak aktivitas fisik yang dapat memperkuat tulangnya.

Contoh aktivitas fisik yang dapat dilakukan yakni melompat atau berlari.

Lakukan aktivitas fisik untuk memperkuat tulang setidaknya tiga hari per minggu atau lebih.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Bisa Dipengaruhi oleh Olahraga

Kawan Puan, rutin berolahraga itu baik untuk menjaga tubuh anak agar tetap bugar.  Maka itu, kamu perlu ajak buah hatimu untuk beraktivitas fisik.

Aktivitas fisik bukan hanya untuk membuat tubuh bugar, tetapi dengan berolahraga anak juga terhindar dari penyakit yang bisa menyerang tubuhnya.

Namun, jangan lupa untuk diimbangi dengan makanan yang bergizi, sehingga kesehatan dan kebugaran tubuh terjaga dari luar maupun dalam, ya. (*)

Sumber: CDC
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Viral di Tiktok, Ini 5 Tips Jalan Kaki untuk Turunkan Berat Badan