7 Hal yang Bisa Pemimpin Lakukan untuk Menyikapi Karyawan Toksik

Ardela Nabila - Minggu, 31 Oktober 2021
Hal yang bisa pemimpin lakukan untuk menyikapi karyawan toksik.
Hal yang bisa pemimpin lakukan untuk menyikapi karyawan toksik. whyframestudio

Parapuan.co - Sebagai seorang pemimpin di sebuah perusahaan, kamu tentunya akan bertemu dengan tipe karyawan yang toksik.

Perilaku negatif karyawan toksik tidak hanya bisa memengaruhi suasana kerja, tetapi juga kualitas kerja anggota tim lainnya.

Lebih parahnya lagi, mereka bisa membuat kehidupan kerja anggota tim lainnya menjadi tidak nyaman.

Namun, sebagai seorang pemimpin yang baik, tentunya kamu tidak boleh asal memecat seseorang, meskipun ia memiliki sifat toksik sekali pun.

Pasalnya, dikutip dari Harvard Business Review, tidak semua karyawan yang memiliki sifat negatif merupakan orang yang toksik.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Cara Menyikapi Lingkungan Kerja yang Toksik

Biasanya, karyawan yang toksik memiliki pola perilaku tertentu yang bisa membuat rekan kerjanya menjadi tidak nyaman dan terganggu.

Apabila hal tersebut terjadi, terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai seorang pemimpin yang baik untuk menyikapinya.

1. Ketahui penyebab perilakunya

Langkah pertama adalah dengan mengetahui lebih lanjut apa yang menyebabkan karyawan tersebut berperilaku demikian.

Apakah ia tidak senang dengan pekerjaannya? Atau mungkin sedang mengalami kesulitan di kehidupan pribadinya?

Apa pun itu, kamu bisa mendekatinya dan bertanya apakah ada hal yang sedang mengganggunya.

Jika kamu menemukan bahwa perilaku tersebut disebabkan oleh hal tertentu, sebagai pemimpin kamu bisa memberikan informasi tersebut untuk membantunya.

2. Berikan feedback secara langsung

Dalam banyak kasus, seseorang yang toksik sering kali tidak menyadari pengaruh perilakunya terhadap orang lain.

Mereka terlalu fokus dengan diri sendiri dan perlu diingatkan tentang pengaruh lebih luas dari perilaku tersebut.

Karenanya, sebagai seorang pemimpin, kamu harus bisa memberikan feedback secara langsung dan jujur.

Baca Juga: Kenali, Ini 7 Tanda Lingkungan Kerja yang Toksik dan Harus Dihindari

Dengan demikian, mereka paham masalah yang disebabkannya dan memiliki kesempatan untuk berubah.

Kamu juga bisa memberi tahu karyawan tersebut tentang perilaku apa yang ingin kamu lihat, sehingga ia bisa membenahi dirinya.

3. Jelaskan konsekuensinya

Jika hal sebelumnya tidak bisa membuatnya berubah, kamu bisa mencoba menjelaskan konsekuensi dari perilakunya.

Biasanya, orang cenderung merespons hal-hal yang berpotensi untuk hilang, seperti potensi kehilangan pekerjaan apabila ia tidak berubah.

Lebih lanjut, jika ia masih juga tidak berubah, coba tanyakan apa yang ia inginkan, apakah menyelesaikan pekerjaan di rumah, hingga hal terkait bonus.

4. Terima bahwa tidak semua orang bisa berubah dengan cepat

Berharap akan ada perubahan pada karyawan yang toksik tersebut memang tidak ada salahnya, Kawan Puan.

Akan tetapi, sebaiknya kamu tanamkan pada diri sendiri bahwa tidak semua orang bisa merespons hal-hal yang sudah kamu lakukan sebelumnya.

Apabila karyawan tersebut tak kunjung berubah, maka kamu harus bisa menerima bahwa tidak semua orang bisa berubah dalam waktu singkat.

Baca Juga: 5 Karakter Toksik Perempuan Karier yang Harus Dihindari di Tempat Kerja

Mereka mungkin membutuhkan lebih banyak waktu lagi.

5. Berikan peringatan lewat dokumen

Langkah selanjutnya yang bisa Kawan Puan lakukan adalah dengan melayangkan peringatan sebelum memutuskan untuk memecatnya.

Mulai dari pola perilakunya, tindakan yang sudah kamu ambil untuk menyikapinya, informasi yang kamu miliki, hingga peringatan bisa kamu masukkan ke dalam dokumen itu.

Jadi, ketika kamu terpaksa memecatnya di kemudian hari, kamu bisa membuktikan bahwa kamu sebelumnya sudah mencoba yang terbaik untuk menanganinya.

6. Pisahkan orang tersebut dari anggota tim lainnya

Seseorang yang bergaul dengan orang toksik, secara tidak sadar akan ikut terpengaruh perilaku tersebut.

Untuk mengurangi risiko anggota tim lainnya mendapatkan pengaruh negatif, kamu bisa memisahkan karyawan yang toksik dari anggota tim lainnya.

Sebagai contoh, kamu bisa menyusun kembali letak meja di kantor, membuat jadwal, sampai mengadakan meeting.

Baca Juga: Waspada, 4 Dampak Negatif Bos Toxic Terhadap Karyawan dan Perusahaan

7. Jangan teralihkan

Menyikapi atau menangani karyawan yang toksik bisa memakan banyak waktu, energi, dan produktivitas.

Namun, jangan sampai gara-gara satu orang tersebut, kamu jadi mengabaikan atau melewatkan prioritas lainnya, ya.

Terlepas dari perilaku negatifnya, kamu tetap harus memastikan bahwa kamu bisa menyelesaikan pekerjaan lainnya.

Saat menghadapi masalah karena perilaku negatif karyawan, Kawan Puan juga tetap harus fokus dengan diri sendiri. (*)