Film 27 Steps of May: Pahitnya Trauma Kekerasan Seksual dan Kesehatan Mental Penyintas

Alessandra Langit - Minggu, 10 Oktober 2021
Ulasan film 27 Steps of May di Hari Kesehatan Mental Sedunia
Ulasan film 27 Steps of May di Hari Kesehatan Mental Sedunia 27stepsofmay.com

Tokoh Bapak yang hanya bekerja sebagai petinju amatir dan penjual boneka tidak bisa memenuhi pengobatan yang May butuhkan.

Bapak (Lukman Sardi) dan May (Raihaanun) dalam film 27 Steps of May
Bapak (Lukman Sardi) dan May (Raihaanun) dalam film 27 Steps of May 27stepsofmay.com

Kejamnya penderitaan May akibat gangguan kesehatan mental yang tak terobati sayangnya adalah gambaran realita kondisi para penyintas kekerasan seksual di Indonesia.

Hampir setiap hari, berita dan isu kekerasan seksual di Indonesia terdengar, dan banyak penyintas yang tidak memiliki previlege masih harus menghadapi trauma setiap harinya seperti karakter May.

Baca Juga: Film Dua Garis Biru: Melihat Pentingnya Keterbukaan dalam Keluarga bagi Anak Remaja

Belajar dari film 27 Steps of Mayhal paling sederhana yang dapat kita lakukan adalah membantu para penyintas dengan pendampingan sebagai teman atau kerabat.

Setiap hari adalah perjuangan yang berat bagi kondisi mental para penyintas kekerasan seksual, kehadiran dan dukungan orang-orang di sekelilingnya akan sangat membantu pemulihan secara perlahan.

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria