Film Dua Garis Biru: Melihat Pentingnya Keterbukaan dalam Keluarga bagi Anak Remaja

Alessandra Langit - Kamis, 12 Agustus 2021
Film Dua Garis Biru bahas pentingnya keterbukaan di tengah keluarga.
Film Dua Garis Biru bahas pentingnya keterbukaan di tengah keluarga. Stravision Plus/IMDb

Parapuan.co - Kawan Puan, hari ini kita merayakan Hari Remaja Internasional yang jatuh setiap tanggal 12 Agustus.

Masa remaja merupakan waktu anak-anak mulai bertumbuh menuju kedewasaan, melihat dunia nyata, dan menjalin koneksi dengan orang lain.

Banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang ingin dicari oleh anak remaja. Terkadang keinginan tersebut tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki orang tua mereka.

Tidak heran jika masa-masa remaja juga disebut sebagai waktu anak-anak mulai membangun tembok batasan antara diri mereka sendiri dan keluarga.

Gambaran mengenai fenomena tersebut dapat kita saksikan dalam film Dua Garis Biru (2019) karya sutradara dan penulis, Gina S. Noer.

Film ini menceritakan hubungan Dara (Adhisty Zara) dan Bima (Angga Yunanda), yang merasakan gejolak asmara di masa muda dan akhirnya melanggar batas hubungan remaja.

Film yang kini tayang di Netflix ini juga dibintangi oleh Lulu Tobing dan Dwi Sasono sebagai orang tua dari Dara, serta Cut Mini dan Arswendi Nasution sebagai orang tua dari Bima.

Baca Juga: Hari Remaja Internasional Dirayakan Tiap 12 Agustus, Begini Awal Mulanya

Dara, berasal dari keluarga menengah ke atas dengan orang tua yang cukup progresif namun tidak banyak waktu yang mereka habiskan bersama dengan anak-anaknya.

Bima, berasal dari keluarga menengah ke bawah dengan orang tua yang bekerja dari rumah namun cukup konservatif.

Kedua keluarga tersebut menumbuhkan anak-anak remaja dengan cara yang berbeda, namun film ini menunjukkan ada satu persamaan yaitu kurangnya keterbukaan antara anak remaja dan orang tua.

Sumber: IMDb,Netflix
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri