5 Hal yang Perusahaan Bisa Lakukan untuk Jaga Kesehatan Mental Karyawan

Ardela Nabila - Minggu, 10 Oktober 2021
Hal yang perusahaan bisa lakukan untuk menjaga kesehatan mental.
Hal yang perusahaan bisa lakukan untuk menjaga kesehatan mental. Rifka Hayati

1. Menyediakan sesi konseling dan pembinaan

Untuk memberikan kemudahan kepada karyawan mencari bantuan profesional ketika dibutuhkan, perusahaan bisa secara rutin menyediakan sesi konseling.

Salah satu perusahaan ternama yang memiliki inisiatif dalam hal ini adalah Starbucks Amerika Serikat, yang memberikan akses 20 kali sesi gratis pada karyawannya untuk bertemu terapis.

Dengan menyediakan layanan ini di kantor untuk karyawan, rupanya bisa membantu karyawan di perusahaan agar lebih terbuka tentang perasaannya.

2. Memberikan akses ke aplikasi telemedicine

Saat ini sudah banyak sekali perusahaan yang memberikan karyawannya akses ke aplikasi telemedicine ataupun sumber online lainnya untuk mengurangi stres dan kecemasan.

Tak hanya itu Kawan Puan, kini juga sudah banyak perusahaan besar ternama yang menyediakan program khusus untuk menjaga kesehatan mental karyawannya, lho.

Baca Juga: Catat! 3 Cara Mengukur Kinerja Karyawan dalam Budaya Hybrid Working

3. Memberikan lebih banyak fleksibilitas dan waktu libur

Bagi karyawan yang mengurus banyak anggota keluarga, kemudahan atau fleksibilitas merupakan salah satu yang terpenting untuk menjaga kesehatan mentalnya.

Sementara untuk yang lain, cuti atau terbebas sebentar dari pekerjaan merupakan bentuk self-care yang mereka butuhkan.

Di sini, perusahaan bisa membantu karyawannya dengan memberikan kemudahan apabila mereka benar-benar membutuhkan waktu untuk mengambil cuti.

4. Membangun kebiasaan work-life balance yang sehat

Work-life balance atau keseimbangan antara waktu kerja dan kehidupan di luar kerja merupakan hal esensial untuk mendukung kesehatan mental karyawan.

Kawan Puan, pernahkah kamu merasa stres dan burnout akibat tidak memiliki keseimbangan antara keduanya?

Nah, di sini lah perusahaan memiliki peran penting agar seluruh karyawan bisa membangun batasan antara waktu kerja dan kehidupan di luarnya.

Sumber: LinkedIn
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda