BERITA TERPOPULER WELLNESS: Waktu Terbaik Memakai Deodoran hingga Efek Samping Konsumsi Jahe

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 28 September 2021
Berita terpopuler Wellness: dari waktu terbaik pakai deodoran hingga efek samping jahe
Berita terpopuler Wellness: dari waktu terbaik pakai deodoran hingga efek samping jahe Vasyl Dolmatov

Parapuan.co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Wellness hari ini, Selasa (28/09/2021).

Mulai dari waktu terbaik untuk memakai deodoran.

Hingga efek samping mengonsumsi jahe pada kesehatan.

Baca Juga: 5 Kreasi Nasi Gila yang Unik dan Tak Terduga, Ada yang Rasa Jeruk

1. Ini Waktu Terbaik Memakai Deodoran, Bukan setelah Mandi di Pagi Hari

Bagi sebagian orang, salah satu kebiasaan yang tidak boleh terlewatkan ialah menggunakan deodoran di ketiak.

Pasalnya, deodoran ialah salah satu produk perawatan ketiak untuk melawan bau badan tidak sedap yang kerap kali menurunkan rasa percaya diri.

Tentu kita tak ingin acara seperti kencan, berolahraga, hingga tampil di depan umum yang bikin berkeringat gagal karena lupa memakai deodoran.

Maka itu, umumnya sebagian besar kita boleh jadi menggunakan deodoran di pagi hari setelah mandi dan sebelum memulai aktivitas lainnya.

Namun, menariknya melansir Health Digest, penelitian menunjukkan bahwa pagi hari sebenarnya waktu yang paling tidak efektif untuk menggunakan deodoran.

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Ini yang Perlu DIketahui Sebelum Menggunakan Pil KB

2. Hati-hati! Ini 5 Orang yang Berisiko Terkena Penyakit Jantung

enyakit jantung, bersama dengan stroke dan penyakit pembuluh darah, termasuk dalam kelompok kondisi yang dikenal sebagai penyakit kardiovaskular (CVD).

Penyakit kardiovaskular dapat terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung dan organ lain, seperti otak dan ginjal, tersumbat oleh bahan lemak yang disebut plak atau ateroma.

Proses ini disebut aterosklerosis. Ini bisa dimulai ketika seseorang masih muda dan mengembangkan penyakit kardiovaskular pada saat mereka mencapai usia paruh baya.

Melansir dari Better Health, belum ditemukan penyebab pasti penyakit jantung, tetapi beberapa faktor risiko bisa berkontribusi terhadapnya.

Kamu dapat mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular dengan memilih makanan sehat, berhenti merokok, dan aktif secara fisik

Selain itu, penting untuk mengelola kondisi seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, depresi, serta mengelola berat badan yang ideal.

Baca selengkapnya di sini >>

3. Banyak Dimanfaatkan untuk Obat Alami, Siapa Sangka Jahe Bisa Sebabkan Efek Samping Ini

Kawan Puan pasti sudah tak asing dengan bumbu dapur yang satu ini.

Ya, jahe merupakan salah satu tanaman obat yang kerap dijadikan bahan masakan atau tambahan bumbu dapur.

Disebut tanaman obat karena jahe merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Jahe dikenal sejak ribuan tahun lamanya sebagai salah satu bahan alami untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan.

Terlebih ketika berinteraksi dengan obat dan suplemen tertentu.

Jumlah konsumsi jahe yang berlebihan justru bisa memicu beberapa masalah kesehatan lainnya.

Sebelum mengonsumsinya, Kawan Puan harus tetap waspada terkait takarannya.

Jangan sampai berlebihan sehingga justru timbulkan efek buruk bagi kesehatan.

Mengutip dari Style Craze berikut beberapa efek samping dari jahe:

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: Sambut Hari Jantung Sedunia, Ini 6 Makanan untuk Kesehatan Jantung

(*)

Mengenal Jenis dan Manfaat Tes Genetik, Deteksi Dini Penyakit Kronis