Kekerasan pada Perempuan Sebabkan Panic Attack, Mengapa Bisa Terjadi?

Ratu Monita - Jumat, 17 September 2021
Kekerasan pada perempuan sebabkan panic attack
Kekerasan pada perempuan sebabkan panic attack elenaleonova

 

Parapuan.co - Kekerasan pada perempuan memberikan dampak yang cukup besar bagi korban.

Tak hanya luka fisik, psikis korban sangat mungkin terganggu. Bahkan, luka psikis hasil kekerasan dinilai lebih membahayakan dibanding luka fisik yang terlihat. 

Sebab, luka psikis ini korban kekerasan pada perempuan bisa membekas beberapa tahun setelah kejadian, bahkan bisa seumur hidup. 

Mengutip dari situs WHO yang disampaikan dalam sebuah penelitian berbasis populasi, kebanyakan gejala masalah psikologis pada 33 persen perempuan karena pelecehan seksual. 

Sedangkan, 15 persen lainnya disebabkan karena kekerasan seksual, disusul dengan 6 persen lain yang tidak mengalami kekerasan. 

Kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasangan akan memberikan dampak psikis yang lebih parah, seperti trauma, depresi dan serangan panik atau panic attack

Mirisnya, bentuk perilaku kasar pada perempuan seperti kekerasan seksual, masih menjadi masalah yang banyak terjadi di berbagai negara. 

Kekerasan seksual sendiri didefinisikan pada aktivitas seksual yang terjadi secara paksaan atau tanpa persetujuan salah satu pihak. 

Seseorang yang menjadi korban dari kekerasan seksual ini bisa saja terlihat baik-baik saja pada kondisi tertentu.

Tetapi, pada kondisi lain ia akan menujukan bahwa psikisnya terdampak usai mengalami kekerasan. 

Baca Juga: Cerita Ruth Marini Jadi Ibu dari Korban Kekerasan Seksual di Film Penyalin Cahaya

Panic Attack adalah Akibat

Salah satu kondisi psikis yang dialami oleh korban kekerasan pada perempuan adalah panic attack atau serangan panik. 

Panic attack atau gangguan panik merupakan suatu kondisi saat timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang intens terjadi dalam situasi tertentu.

Serangan panik ini bahkan dapat terjadi saat korban tidak menginginkannya dan dapat berlangsung 5 hingga 30 menit. Bahkan, bisa saja gejala panic attack baru mereda setelah 1 jam. 

Panic attack biasanya terjadi akibat perasaan lebih waspada terhadap orang di sekitar yang membuat tidak nyaman. 

Pada korban kekerasan seksual, serangan panik ini dapat timbul saat ia mengingat kembali momen kejadian kekerasan berlangsung. 

Saat ada momen yang dinilai memiliki kemiripan, korban perilaku kasar pada perempuan bisa mengalami ketidakstabilan perasaan. 

Lalu, apa yang harus dilakukan saat panic attack terjadi? Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan seperti dilansir dari Rainn.

1. Kenali bahwa kamu sedang mengalami serangan panik. Coba ingatkan diri sendiri bahwa ini dapat berlalu.

2. Temukan posisi yang membuat nyaman, seperti berjalan-jalan, mandi, atau meringkuk di tempat tidur.

3. Pejamkan mata atau temukan objek tertentu yang dapat membuat kamu fokus dalam membantu diri sendiri.

 

Baca Juga: Efek Kesehatan Jangka Panjang Akibat Kekerasan Terhadap Perempuan

4. Coba untuk berkonsentrasi dengan memperlambat pernapasan. Jika dirasa sulit, cobalah menghitung napas atau mengatur waktu dengan suara yang lambat dan berulang.

5. Rilekskan masing-masing otot-otot tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Memberikan istirahat pada otot tubuh penting dilakukan mengingat setelah mengalami panic attack, kebanyakan orang akan merasakan kelelahan secara fisik dan emosional. 

Cara Mencegah Panic Attack

Melakukan penanganan serangan panik secara mandiri memang memungkinkan gejala dapat mereda pada kondisi tersebut.

Namun, tidak ada yang menjamin serangan panik ini tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengelola dan membantu mengurangi kemungkinan saat mengalami panic attack

Salah satu cara yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan adalah dengan mempertimbangkan aktivitas yang akan dilakukan.

Coba untuk fokus atau mengalihkan perhatian pada suatu hal positif, seperti membuat sketsa di jurnal, mendengarkan meditasi terpadu, atau olahraga.

Meski tidak semua aktivitas dapat membantu meredakannya, tetapi tidak ada salahnya untuk kamu melakukan beragam kegiatan untuk menemukan sesuatu yang cocok.

Terapi: Merupakan pengobatan utama untuk mengatasi serangan panik karena bagi Kawan Puan yang ingin mengatasi masalah mental, penting untuk mempertimbangkan konsultasi dengan ahli. 

Baca Juga: Ketahui 5 Kategori Kekerasan pada Anak yang Wajib Dihindari

 

Terapi juga dapat membantu kamu mengatasi efek setelah mengalami panic attack seperti ketakutan akan situasi yang terjadi di masa lalu. 

Buat Perencanaan: Untuk mencegahnya timbulnya serangan panik, melakukan beragam aktivitas positif adalah hal yang wajib dilakukan. 

Lebih dari itu, kamu perlu melakukan perencanaan terkait hal apa saja yang membantu mencegah panic attack di masa mendatang. 

Membuat strategi yang tepat bersama orang terdekat bahkan terapis adalah hal tepat. 

Perawatan diri: hal ini tak hanya membantu tubuh menjadi lebih rileks, tetapi dapat membantu mengurangi panic attack di masa yang akan datang.

Selama perawatan diri, tak hanya tubuh saja yang dimanjakan namun juga pikiran menjadi lebih tenang.

Sementara jika kamu menghadapi seorang korban kekerasan pada perempuan dengan panic attack, hal yang perlu kamu hindari adalah menyuruhnya tenang, banyak bertanya, dan setuju atas pertanyaan negatif yang disampaikannya.

(*)

Baca Juga: Mengapa Orang Mudah Beri Komentar Negatif? Ini Jawaban Pakar

 

Sumber: WHO,Rainn.org
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini