Ngidam Saat Hamil? Jangan Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut Ini

Anna Maria Anggita - Selasa, 22 Juni 2021
Beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi untuk ibu hamil
Beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi untuk ibu hamil Freepik.com

Parapuan.co - Kawan Puan, selama masa kehamilan seringkali kita merasakan yang namanya ngidam.

Harus dapat makanan ini, harus dapat itu, yang penting apa yang kita inginkan tercapai.

Tapi di sisi lain, Kawan Puan juga harus tahu kalau sebenarnya tidak semua makanan bisa kamu santap.

Sebab, saat kamu mengandung, yang harus dipikirkan bukan hanya diri sendiri saja, tapi janin yang ada di perut juga harus dipikirkan.

Oleh karena itu, ada beberapa jenis  makanan yang sebaiknya kamu hindari.

Baca Juga: Hindari 3 Minuman Ini, Demi Menjaga Kesehatan Janin dalam Kandungan

Dilansir dari Healthline, berikut ini makanan yang sebaiknya dihindari saat hamil:

1. Ikan Bermerkuri Tinggi

Merkuri adalah unsur yang sangat beracun dan paling sering ditemukan di air yang tercemar.

Merkuri berjumlah tinggi dapat menjadi racun bagi sistem saraf, imunitas tubuh, dan ginjal.

Dan bagi anak yang terpapar merkuri bisa timbul masalah perkembangan yang serius.

Biasanya merkuri ditemukan di laut tercermar, sehingga ikan laut berukuran besar dapat mengakumulasi merkuri dalam jumlah tinggi. 

Karena itu, sebaiknya hindari ikan merkuri tinggi saat hamil dan menyusui.

Adapun ikan bermerkuri tinggi yang harus Kawan Puan hindari yaitu hiu, ikan tidak, tuna mata besar, marlin, tilefish, dan jeruk kasar

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua ikan mengandung merkuri tinggi hanya beberapa jenis tertentu.

Mengkonsumsi ikan rendah merkuri selama kehamilan itu sangat sehat, dan menurut Food and Drug Administration (FDA), ikan ini bisa dimakan sampai tingga kali dalam seminggu.

Baca Juga: Mau Diet dengan Menu Sarapan Pagi Asli Indonesia, Kenapa Tidak?

Ikan dengan merkuri rendah yang baik dikonsumsi yakni menggelepar, ikan kod, nila dan haddock.

Adapun ikan berlemak tinggi seperti salmon dan teri baik jadi pilihan karena kandungan asam lemak omega-3 tinggi, sehingga penting untuk bayi.

2. Ikan Setengah Matang atau Mentah

Kawan Puan, bagi kamu yang merupakan penggemar makanan Jepang seperti sashimi, sebaiknya hindari dulu konsumsi ikan mentah.

Sumber hewani dari laut yang dimakan mentah misalnya kerang, mampu menyebabkan beberapa infeksi.

Bisa berupa infeksi virus, bakteri, ataupun parasit seperti norovirus, vibrio, salmonella, dan listeria.

Di mana beberapa infeksi akan mempengaruhi tubuhmu yang menyebabkan dehidrasi dan mudah lemas.

Di samping itu infeksi karena makanan mentah juga dapat ditularkan pada bayi dengan konsekuensi serius, atau bahkan fatal.

Perlu dicatat kalau perempuan hamil sangat rentan terinfeksi listeria.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ibu hamil 10 kali lebih mudah terinfeksi listeria daripada perempuan yang tidak hamil.

Bakteri ini dapat ditemukan di tanah dan air atau tanaman yang terkontaminasi.

Baca Juga: Sederhana Tapi Menguntungkan! Ini 6 Manfaat Air Kelapa Bagi Ibu Hamil

 

Ikan mentah dapat terinfeksi selama pemrosesan, termasuk pengasapan atau pengeringan.

Bakteri Listeria dapat ditularkan ke bayi melalui plasenta, yang dapat mengakibatkan kelahiran prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.

3. Telur Mentah

Telur mentah dapat terkontaminasi bakteri Salmonella.

Gejala infeksi salmonella sendiri termasuk demam, mual, muntah, kram perut, dan diare.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim, dan berakibat kelahiran prematur atau lahir mati.

Untuk amannya, pastikan untuk selalu memasak telur hingga matang atau menggunakan telur yang sudah dipasteurisasi.

4. Daging Mentah, Setengah Matang, atau Olahan

Beberapa masalah yang sama dengan ikan mentah juga memengaruhi daging yang kurang matang. 

Makan daging setengah matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk toksoplasma, E. coli, listeria, dan salmonella.

Bakteri dapat mengancam kesehatan si kecil, yang mungkin menyebabkan lahir mati atau penyakit neurologis yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi.

Diketahui, sebagian besar bakteri ditemukan di permukaan potongan daging utuh.

Beberapa potongan daging utuh seperti tenderloin, sirloin, atau ribeye dari sapi, domba, dan daging sapi muda mungkin aman dikonsumsi jika tidak dimasak seluruhnya.

Baca Juga: 3 Jenis Asam Lemak Omega-3 yang Paling Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh

 

Tapi hal ini hanya berlaku jika potongan daging utuh atau bagian luar daging benar-benar dimasak matang.

Daging potong, termasuk patty daging, burger, daging cincang, babi, dan unggas, tidak boleh dikonsumsi mentah atau setengah matang. 

Hot dog dan daging deli juga menjadi perhatian, yang terkadang mengejutkan orang hamil. 

Jenis daging ini dapat terinfeksi berbagai bakteri selama pemrosesan atau penyimpanan.

Maka dari itu, ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi produk daging olahan kecuali telah dipanaskan kembali.

5. Daging Organ 

Daging organ itu memiliki berbagai nutrisi.

Ini termasuk zat besi, vitamin B12, vitamin A, seng, selenium, dan tembaga yang semuanya baik untuk ibu dan bayi.

Namun, makan terlalu banyak vitamin A berbasis hewani (vitamin A preformed) tidak dianjurkan selama kehamilan.

Baca Juga: Tiap Perempuan Berbeda, Ini Trik Jitu Atur Pola Makan Sesuai Aktivitasmu

Mengkonsumsi vitamin A preformed terlalu banyak, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan malformasi kongenital dan keguguran.

Jadi Kawan Puan, demi kesehatan ibu dan janin, jangan lupa untuk menghindari lima jenis makanan yang telah disebutkan di atas ya. (*)

 

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Linda Fitria