Jangan Apatis! Pentingnya Peran Anak Muda di Tengah Situasi Politik yang Memanas

Parapuan.co - Situasi nasional belakangan tengah memanas akibat ulah sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang melanggar kode etik, terutama di tengah kemerosotan ekonomi seperti saat ini.

Situasi ini akhirnya memicu gelombang demonstrasi yang kian memanas. Demo tak hanya terjadi di jalan, tapi juga media sosial yang dipenuhi dengan berbagai seruan, kritikan, dan aspirasi yang terangkum dalam 17 + 8 Tuntutan Rakyat.

Adapun 17 + 8 tuntutan rakyat tersebut dirangkum berdasarkan hal-hal di bawah ini:

Tuntutan 7 hari @salsaer @jeromepolin @cherylmarella hasil rembukan jutaan suara rakyat di kolom komentar dan Instagram Story.
Desakan 211 organisasi masyarakat sipil yang dipublikasikan melalui website YLBHI.
Siaran Pers Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia.
Pernyataan Sikap Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI.
Pernyataan Sikap Center for Environmental Law and Climate Justice Universitas Indonesia.
Tunturan Demo Buruh 28 Agustus 2025.
12 Tuntutan Rakyat Menuju Reformasi Transparansi dan Keadilan oleh Reformasi Indonesia di Change.org yang sudah menerima lebih dari empat puluh ribu dukungan.

Disclaimer: Rangkuman ini berupaya menangkap esensi dari berbagai sumber referensi di atas, dan mungkin tidak mengikutsertakan seluruh detail secara utuh. Rangkuman ini juga tidak bermaksud mengesampingkan tuntutan-tuntutan lain yang mungkin juga beredar di waktu yang sama.

Namun, di tengah banyaknya anak muda yang menyuarakan tentang keadilan, masih ada juga yang bersikap apatis. Padahal, sebagai generasi penerus bangsa, kamu memiliki peran besar dalam menentukan arah kebijakan negara.

Saat politik sedang berada pada titik krusial, pasifnya generasi muda justru bisa menjadi ancaman bagi terwujudnya perubahan yang lebih baik.

Anak Muda dan Tantangan Politik Nasional

Situasi politik nasional saat ini tengah berada dalam kondisi yang dinamis dan penuh gejolak. Isu-isu besar seperti ketimpangan sosial, keberlanjutan ekonomi, korupsi, hingga kebijakan lingkungan menjadi topik utama yang memengaruhi masa depan bangsa.

Sayangnya, sebagian anak muda memilih untuk 'cuek' terhadap semua perkembangan ini karena merasa bahwa politik adalah ranah orang-orang tua atau elite tertentu.