Perempuan Mandiri Rentan Alami Kelelahan, Ini Penyebab dan Dampaknya

Saras Bening Sumunar - Rabu, 3 September 2025
Perempuan mandiri mengalami kelelahan.
Perempuan mandiri mengalami kelelahan. Freepik

Parapuan.co Menjadi perempuan mandiri sering kali dipandang sebagai sebuah pencapaian besar. Kamu dipuji karena mampu mengambil keputusan sendiri, mengatur keuangan, mengelola pekerjaan, dan menghadapi berbagai tantangan tanpa banyak bergantung pada orang lain.

Di balik citra kuat dan tegar, ada sisi rapuh yang jarang dibicarakan yakni kelelahan yang diam-diam menggerogoti. Perempuan mandiri kerap memikul beban ganda, baik dalam ranah pekerjaan maupun kehidupan pribadi, sehingga tanpa sadar rentan mengalami kelelahan fisik, mental, hingga emosional.

Fenomena Kelelahan yang Sering Dihadapi Perempuan

Dalam era modern, perempuan dituntut untuk memiliki peran ganda. Selain berprestasi dalam karier, kamu juga diharapkan tetap memegang kendali dalam urusan rumah tangga, hubungan sosial, bahkan perawatan diri.

Kondisi ini sering kali membuat perempuan independen terjebak dalam siklus produktif tanpa henti, di mana istirahat dianggap sebagai kemewahan, bukan kebutuhan.

Akhirnya, tubuh dan pikiran bekerja melampaui batas, sementara tekanan sosial membuatmu enggan terlihat lemah atau gagal mengatur hidup. Melansir dari laman Forbesada beberapa faktor utama yang membuat perempuan lebih rentan mengalami kelelahan:

1. Tanggung Jawab Ganda

Perempuan kerap memikul peran profesional sekaligus personal secara bersamaan. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan di kantor, mengurus rumah, merawat keluarga, hingga tetap menjaga kualitas hubungan sosial.

Beban ini sering membuatmu sulit membedakan batas antara waktu bekerja dan istirahat.

Baca Juga: Self Love pada Perempuan Mandiri, Kunci untuk Temukan Kebahagiaan

2. Kekurangan Dukungan Emosional

Selain tanggung jawab ganda, ada juga tekanan dan ekspektasi tinggi dari lingkungan sosial. Ada standar ganda yang secara tidak langsung dibebankan pada perempuan mandiri.

Masyarakat sering memuji kemandirian, tetapi di saat bersamaan mengharapkanmu tetap memenuhi peran tradisional. Ekspektasi ini membuat kamu bekerja lebih keras untuk membuktikan kemampuanmu.

3. Kurangnya Dukungan Emosional

Sikap mandiri sering disalahartikan sebagai tidak butuh bantuan. Padahal, ketika kamu terus memendam masalah dan menolak bercerita karena takut dianggap lemah, beban emosional semakin menumpuk dan menyebabkan kelelahan mental.


Dampak Kelelahan yang Tidak Disadari

Kelelahan yang dibiarkan berlarut dan dirasakan oleh perempuan independen ddapat memicu berbagai masalah serius seperti gangguan kesehatan fisik. Tubuh yang terus dipaksa bekerja tanpa cukup istirahat berpotensi mengalami penurunan imunitas, gangguan tidur, sakit kepala, dan masalah hormon.

Burnout mental dan emosional juga mungkin terjadi. Perasaan lelah yang ekstrem dapat membuatmu kehilangan semangat, mudah tersinggung, dan sulit fokus. Kondisi ini juga sering memicu kecemasan, stres kronis, bahkan depresi.

Menjadi perempuan mandiri memang membanggakan, tetapi kamu tidak harus mengorbankan kesehatan fisik dan mental demi membuktikan kekuatanmu, sekaligus siapa dirimu.

Kelelahan bukan tanda kelemahan, melainkan sinyal dari tubuh dan pikiran agar kamu memberikan ruang untuk beristirahat.

Dengan mengenali batas diri, menetapkan prioritas, dan memberi waktu untuk pulih, kamu bisa tetap menjadi sosok yang tangguh tanpa kehilangan keseimbangan hidup.

Baca Juga: Perempuan Mandiri Alami Burnout, Bagaimana Cara Efektif Mengatasinya?

(*)

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini