Parapuan.co - Artis, Zaskia Adya Mecca, kembali mencuri perhatian publik setelah membagikan pengalamannya terjun langsung sebagai relawan medis di tengah demonstrasi di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat pada Sabtu (30/8).
Dalam unggahannya di Instagram pribadinya @zaskiadyamecca, Zaskia mengaku awalnya mengira aksi massa hari itu tidak berlangsung. Hal ini lantaran jalanan di sekitar lokasi tampak sepi. Zaskia dan rekannya, Tiwurayie, bahkan sempat merasa yakin bahwa situasi sudah tenang.
/photo/2025/09/01/screenshot-33png-20250901031927.png)
Namun, anggapan itu berubah ketika ia tiba di bandara dan berbincang dengan rekan lainnya, M Hibaturr. Dari pembicaraan keduanya, Zaskia mengetahui bahwa demonstrasi masih terjadi, bahkan dengan situasi yang semakin memanas.
"Pas sampai bandara ngobrol sama @mhibaturr , ternyata demo masih banyak dan team Medis dari gerakan warga bantu warga yang menyiapkan beberapa ambulance, salah satu titiknya di Kwitang," tulis Zaskia pada unggahannya.
Mengetahui kabar tersebut, ia dan rombongan relawan dari Gerakan Warga Bantu Warga memutuskan bergerak ke lokasi. Mereka membawa beberapa ambulans yang telah disiapkan untuk mengevakuasi korban.
"Menuju Kwitang cukup mencekam suasana, dibuang kesana sini krn jalan utama ditutup," ungkapnya.
Zaskia menggambarkan perjalanan menuju titik aksi penuh tantangan. Jalan utama ditutup, kendaraan diarahkan ke berbagai jalur kecil, dan di sepanjang rute tampak sisa-sisa pembakaran. Menurutnya, atmosfer mencekam sudah terasa sejak memasuki kawasan Kwitang.
Setibanya di titik keramaian, Zaskia menyaksikan banyak warga yang menjadi korban. Sebagian besar mengalami sesak napas akibat gas air mata, ada pula yang terluka karena peluru karet maupun benturan. Kondisi tersebut membuat tim medis harus sigap memberikan bantuan.
Baca Juga: Viral Ibu Hijab Pink di Demo Jakarta, Mengapa Suara Perempuan Penting dalam Aksi Sosial?
Zaskia menuturkan, korban rata-rata membutuhkan pasokan oksigen serta cairan NACL untuk mengurangi perih pada mata. “Banyak, banyaaak korban. Ada yang kena peluru karet, kena benturan, tapi di dominasi terkena gas air mata. Rata2 sesak dada (oxygen sangat di butuhkan) juga NACL buat bersihin mata,” tulisnya.
Namun, di tengah situasi genting itu, muncul pula pihak-pihak berbaju sipil yang melarang dokumentasi. Mereka menghalangi masyarakat maupun relawan untuk mengambil foto dan video. Menurut Zaskia, hal ini menjadi penghambat penyebaran informasi yang seharusnya bisa menjadi catatan publik.
Ia bahkan menuliskan kalimat tegas di akun Instagram-nya, menyayangkan sikap tersebut. Baginya, dokumentasi lapangan merupakan bagian penting agar masyarakat luas mengetahui apa yang benar-benar terjadi. "Hmmmm, ni dia ni yang bikin masy lain kesulitan cari berita! Tau ga sih pentingnya informasi itu juga pak," ungkap Zaskia.
Di sisi lain, Zaskia mengungkap kekagumannya terhadap kerja para relawan medis dan tim hukum. Menurutnya, mereka bergerak cepat, mulai dari mengevakuasi korban, mengurus identitas, hingga memastikan pembiayaan di rumah sakit.
"Dengan turun ke lapangan ternyata ku belajar banyak. Situasinya, siapa yang terlibat, gimana perjuangannya, yang paling bikin ku kagum bagaimana para relawan bekerja dengan luar biasa," ceritanya.
Dalam salah satu momen, Zaskia ikut mengantar seorang pasien ke IGD Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Walau tidak bisa berbicara langsung dengan korban karena kondisinya kritis, ia merasa pengalaman itu sangat membekas.
Ia juga menceritakan bagaimana relawan lain menawarinya bantuan logistik medis. Di salah satu markas medis, para anak muda bergerak sigap memasok kebutuhan untuk ambulans yang dibawa timnya. Menurut Zaskia, pemandangan itu membuatnya terharu sekaligus bangga.
"Pas sampai markasnya, banyak anak muda yang sigap masukin semua kebutuhan medis di ambulance kami. (Sadly ku lupa nama lembaganya)," ungkapnya.
Baca Juga: Melly Goeslaw Ikhlas Dijauhi Teman karena Jabatan DPR, Titip Pesan Kemanusiaan
Meski demikian, semakin sore situasi semakin ricuh. Karena kondisi tak memungkinkan, tim medis diminta mundur demi keamanan. Zaskia dan rombongannya pun akhirnya memutuskan kembali. Zaskia juga mengaku banyak belajar dari pengalaman tersebut. Ia memahami betapa berat perjuangan para relawan yang bertugas di tengah tekanan, sekaligus melihat langsung risiko yang mereka hadapi.
Zaskia juga menekankan pentingnya solidaritas masyarakat. Menurutnya, tanpa kebersamaan, banyak korban mungkin tidak bisa segera mendapatkan pertolongan. Menutup ceritanya, Zaskia menyampaikan doa agar kondisi tanah air segera pulih. Ia berharap Indonesia kembali menjadi tempat yang aman, damai, dan layak dihuni oleh seluruh warganya.
“Cuma bisa berdoa semoga Negri tercinta ini segera pulih, menjadi tempat yang nyaman, aman dan semua bisa hidup dengan harmonis,” tutupnya.
(*)
Putri Renata