Output: Antologi Pesta Literasi Indonesia 2025
Setelah rangkaian kegiatan berakhir pada 28 September 2025, Pesta Literasi masih memiliki kegiatan lainnya. Salah satunya adalah pengumpulan naskah dari masyarakat di 12 kota penyelenggara.
Naskah-naskah terpilih nantinya akan dibukukan dalam bentuk antologi dan menjadi jejak nyata dari semangat literasi yang tumbuh di berbagai daerah.
Amie menambahkan, rencananya akan ada dua judul antologi yang diterbitkan. Kehadiran buku ini nantinya bukan hanya sebagai dokumentasi, tetapi juga sebagai simbol keberlanjutan.
Semangat literasi tidak berakhir di panggung acara, melainkan terus hidup lewat karya yang bisa dinikmati banyak orang.
Momen penerbitan antologi ini juga bertepatan dengan ulang tahun Gramedia Pustaka Utama (GPU) pada tahun depan. Dengan begitu, perayaan literasi memiliki arti ganda untuk merayakan keragaman Indonesia sekaligus menandai tonggak sejarah penerbit GPU di tanah air.
Keterlibatan berbagai pihak dalam acara ini menunjukkan bahwa literasi adalah ruang kolaborasi. Bukan hanya bagi pemerintah maupun penerbit, tetapi juga komunitas, tokoh lokal, dan masyarakat luas. Semua bisa berperan, sesuai kapasitas dan kreativitas masing-masing.
Lebih jauh lagi, Pesta Literasi membuktikan bahwa literasi bisa menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas.
Membatik, musik, hingga stand up comedy bisa menjadi pintu masuk menuju dunia literasi yang lebih luas. Dengan begitu, literasi tidak dipandang sebagai sesuatu yang kaku, melainkan fleksibel, menyenangkan, dan relevan dengan zaman.
Pesta Literasi Indonesia 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk merayakan kebersamaan. Di tengah perbedaan latar budaya, bahasa, dan kebiasaan, literasi menjadi titik temu. Seperti khatulistiwa yang membentang di tengah negeri, literasi hadir sebagai penghubung yang menyatukan bangsa.
Dengan semangat 'Cerita Khatulistiwa', acara ini bukan hanya pesta buku, tetapi pesta gagasan, kreativitas, dan keberagaman. Dari Jakarta hingga Pontianak, Magelang sampai ke Ambon, setiap kota membawa cerita unik yang menambah kaya literasi Indonesia.
Baca Juga: Pesta Literasi Indonesia 2025 Mengusung Tema Cerita Khatulistiwa
(*)
Putri Renata