Parapuan.co - Silent divorce bukanlah perceraian secara hukum, melainkan bentuk perpisahan emosional antara suami dan istri. Kamu dan pasangan mungkin masih berinteraksi sehari-hari, seperti mengurus anak, bekerja, atau mengelola keuangan rumah tangga, tetapi semua itu dilakukan tanpa adanya ikatan batin yang hangat.
Hubungan berubah menjadi formalitas, komunikasi kaku, dan perhatian satu sama lain perlahan menghilang. Situasi ini sering terjadi karena kesibukan, buruknya komunikasi, rasa tidak dihargai, atau konflik yang tidak pernah diselesaikan dengan baik.
Jika dibiarkan terlalu lama, silent divorce bisa menjadi jalan menuju perceraian yang sebenarnya. Sebelum terlambat, penting untuk memahami tanda-tanda silent divorce dalam hubungan rumah tangga. Melansir dari laman Oprah Daily, beberapa ciri yang sering muncul antara lain:
- Komunikasi yang sebatas formalitas.
- Kehilangan kehangatan emosional.
- Lebih nyaman sendiri dibanding bersama pasangan.
- Jarang berbagi cerita pribadi.
- Hubungan intim menurun drastis.
Bagaimana Cara Mencegah Silent Divorce?
Baca Juga: Silent Divorce dalam Pernikahan, Ancaman yang Menggerogoti Hubungan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah efektif yang bisa kamu lakukan untuk menjaga hubungan tetap sehat dan hangat:
1. Bangun Komunikasi yang Jujur dan Terbuka
Komunikasi adalah kunci utama dalam hubungan. Jangan hanya berbicara tentang hal-hal praktis, tetapi biasakan juga untuk saling berbagi perasaan, harapan, dan keresahan. Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa saling memahami bahkan mencegah kesalahpahaman.
2. Luangkan Waktu Berkualitas Bersama
Kesibukan sering membuat pasangan lupa untuk menikmati momen kebersamaan. Cobalah meluangkan waktu, meski hanya sederhana seperti makan malam bersama, menonton film, atau sekadar berbincang tanpa gangguan gawai.
3. Tunjukkan Apresiasi Kecil Setiap Hari
Ucapan terima kasih, pujian, atau sekadar perhatian kecil bisa membuat pasangan merasa dihargai. Hal-hal sederhana ini memiliki kekuatan besar untuk menjaga ikatan emosional tetap kuat.
4. Jaga Kehangatan Fisik dan Emosional
Kedekatan bukan hanya soal hubungan intim, tetapi juga tentang pelukan, genggaman tangan, atau kontak mata yang penuh cinta. Sentuhan sederhana mampu menciptakan rasa aman dan nyaman.
5. Jangan Abaikan Masalah yang Muncul
Konflik yang dibiarkan menumpuk akan menjadi bom waktu. Belajarlah menyelesaikan masalah dengan tenang dan dewasa, tanpa menghindar atau menunda pembicaraan penting.
6. Terus Bertumbuh Bersama
Rumah tangga bukan hanya soal bertahan, tetapi juga berkembang. Dukung mimpi pasanganmu, hargai perbedaan, dan teruslah belajar agar hubungan semakin matang seiring waktu.
Baca Juga: Kehidupan Setelah Perceraian, Belajar Bangkit dan Menata Ulang Hidup
(*)