Memahami Arti Kemerdekaan, Apakah Perempuan Indonesia Sudah Benar-Benar Merdeka?

Arintha Widya - Sabtu, 16 Agustus 2025
Arti kemerdekaan yang sesungguhnya bagi perempuan.
Arti kemerdekaan yang sesungguhnya bagi perempuan. iStockphoto

Parapuan.co - Setiap bulan Agustus, kata “kemerdekaan” kembali menggema di berbagai sudut negeri. Namun, di luar perayaan simbolik, pertanyaan yang patut kita ajukan adalah: apakah perempuan di Indonesia sudah benar-benar merdeka?

Sekilas, jawabannya mungkin “ya”. Perempuan kini bisa menjadi menteri, CEO, ilmuwan, atlet berprestasi, atau pemimpin komunitas. Kisah keberhasilan mereka diangkat media, prestasinya diapresiasi, dan banyak yang menganggap ini bukti bahwa perempuan telah setara. Tetapi jika kita menelisik lebih dalam, akan terlihat bahwa kemerdekaan perempuan masih menyisakan tanda tanya besar.

Merdeka dari Apa?

Kemerdekaan yang sesungguhnya bukan hanya soal punya kesempatan, tapi juga merdeka dari batasan tak kasat mata yang dibentuk oleh norma sosial, stigma, dan ekspektasi orang lain.

Banyak perempuan yang secara formal bebas memilih, namun kenyataannya pilihan itu “dibungkus” syarat: boleh berkarier asal tidak mengorbankan peran domestik, boleh sukses asal tetap tampil “sesuai kodrat” versi masyarakat.

Sebagaimana melansir Forbes India, banyak perempuan yang mengalami ilusi kemerdekaan. Ambisi mereka sering kali “dikendalikan” — diberi ruang untuk bermimpi, tetapi hanya dalam batas yang dianggap pantas.

Pilihan hidup seperti menikah atau memiliki anak sering kali dianggap kewajiban, bukan opsi. Perempuan yang memilih jalur berbeda kerap menghadapi tatapan heran, komentar sinis, atau bahkan penghakiman.

Bentuk-Bentuk Kemerdekaan Bagi Perempuan

Agar kemerdekaan tidak hanya menjadi slogan, ada beberapa bentuk kebebasan yang penting untuk dimiliki dan diakui oleh perempuan:

Baca Juga: Peran Aktif Perempuan dalam Kegiatan Kerja Bakti Jelang Hari Kemerdekaan

  • Kemerdekaan Memilih

Setiap perempuan berhak menentukan jalan hidupnya—apakah ingin menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, bekerja di kantor atau di rumah, merantau atau menetap di kampung halaman. Pilihan ini seharusnya dihormati tanpa intervensi atau penilaian moral yang membatasi.

  • Kemerdekaan Finansial

Kemandirian ekonomi adalah fondasi penting kemerdekaan. Perempuan yang memiliki penghasilan sendiri cenderung lebih bebas mengambil keputusan hidup tanpa terjebak dalam hubungan atau situasi yang merugikan hanya karena alasan finansial.

  • Kemerdekaan Berkarier

Perempuan berhak mengejar jenjang karier setinggi-tingginya tanpa dibatasi stereotip bahwa pekerjaan tertentu “bukan untuk perempuan” atau kekhawatiran akan dianggap mengabaikan peran domestik. Karier seharusnya diukur dari kompetensi dan minat, bukan jenis kelamin.

  • Merdeka dari Standar Kecantikan

Tekanan untuk tampil sesuai standar kecantikan tertentu sering kali membebani perempuan. Padahal kecantikan harusnya tidak mempunyai standar tertentu. Kemerdekaan dari standar kecantikan berarti perempuan berhak memilih tampil dengan tubuh, gaya, dan identitas yang membuatnya nyaman, tanpa harus tunduk pada tuntutan penampilan yang kaku.

  • Kemerdekaan Bersuara dan Berpendapat

Perempuan harus bebas mengemukakan pendapat, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan menyuarakan aspirasi tanpa takut dibungkam atau diremehkan.

  • Kemerdekaan dari Kekerasan dan Diskriminasi

Tidak akan ada kemerdekaan sejati selama perempuan masih rentan menjadi korban kekerasan fisik, seksual, verbal, atau diskriminasi di lingkungan kerja, pendidikan, maupun rumah tangga.

Kemerdekaan Berasal dari Diri Sendiri

Di tengah kondisi ini, kemerdekaan yang sesungguhnya bagi perempuan harus dimulai dari dalam diri. Tidak cukup hanya menunggu perubahan struktur sosial; setiap perempuan perlu menegaskan kendali atas hidupnya sendiri.

Artinya, kita harus berani memilih, meskipun pilihan itu tidak populer; berani menembus batas, meski ada risiko dikritik; dan berani berbeda dari stigma, meski harus melawan arus.

Baca Juga: Gerak Jalan untuk Sambut Hari Kemerdekaan, Apa Manfaat untuk Tubuh?

Merdeka berarti memiliki kuasa penuh untuk mengatakan “ini jalanku” tanpa merasa bersalah atau takut dicap. Baik memilih menjadi profesional di perusahaan multinasional, wirausahawan di desa, ibu rumah tangga penuh waktu, atau seniman jalanan — semua adalah bentuk kemerdekaan jika lahir dari keputusan yang tulus dan bebas dari paksaan.

Apakah Kita Sudah Sampai ke Sana?

Jawabannya: belum sepenuhnya. Banyak perempuan di Indonesia masih berjuang untuk keluar dari jerat norma yang membatasi. Tekanan untuk memenuhi “peran ideal” membuat sebagian terpaksa menunda atau bahkan mengubur impian mereka.

Kesenjangan kesempatan, stereotip gender, dan bias sosial masih menjadi tembok yang harus ditembus.

Namun, sebagaimana dilaporkan Forbes India, ada gelombang perempuan yang berani bicara, mengadvokasi diri sendiri, dan saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

Mereka adalah generasi yang menolak tunduk pada definisi kesuksesan versi lama, dan memilih memaknai hidup sesuai kehendak mereka sendiri.

Kemerdekaan bagi perempuan bukan sekadar memiliki hak yang sama, tetapi juga kebebasan untuk memaknai hidup sesuai kehendak diri sendiri. Bukan hanya lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga dari belenggu ekspektasi yang membatasi.

Merdeka adalah saat seorang perempuan bisa berkata: "Aku memilih ini, karena ini yang kuinginkan. Dan pilihanku sah, apa pun kata orang."

Baca Juga: Kreatif dan Menarik, 10 Ide Konten Media Sosial Bertema Kemerdekaan

(*)

Sumber: Forbes India
Penulis:
Editor: Arintha Widya