Parapuan.co - Dalam beberapa tahun terakhir, praktik outsourcing semakin berkembang sebagai strategi bisnis utama yang memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam mengoptimalkan operasional mereka. Di tengah dinamika pasar kerja yang makin kompleks, Indonesia memiliki peluang besar untuk membentuk model outsourcing yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Pemerintah pun mulai mengoptimalkan kebijakan terkait outsourcing untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih seimbang, yang menguntungkan baik bagi perusahaan maupun tenaga kerja.
Tren Outsourcing di Indonesia: Lebih dari Sekadar Penghematan Biaya
Menurut data Jobstreet by SEEK, praktik outsourcing di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 15% dari tahun ke tahun, khususnya dalam rekrutmen tenaga kerja part-time dan kontrak. Sektor-sektor seperti ritel, manufaktur, dan layanan menjadi pendorong utama tren ini.
Yang menarik, perusahaan kini semakin selektif dalam menentukan fungsi mana yang akan dialihkan kepada pihak ketiga. Ini menandakan pergeseran cara pandang terhadap outsourcing: dari strategi pemangkasan biaya menjadi pendekatan yang lebih strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan fokus pada kompetensi inti perusahaan.
Laporan yang sama juga mencatat bahwa 14% perusahaan menyesuaikan jam kerja sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi, sementara 16% melakukan perombakan tenaga kerja untuk menggenjot produktivitas.
Hal ini menunjukkan bahwa industri di Indonesia mulai mengelola sumber daya manusia dengan pendekatan yang lebih strategis dan berorientasi jangka panjang—dan outsourcing menjadi elemen penting dalam strategi tersebut.
Tips Menavigasi Karir di Dunia Outsourcing
Bagi para profesional yang bekerja melalui skema outsourcing, penting untuk memahami dinamika dunia kerja yang terus berubah dan mempersiapkan diri agar tetap kompetitif. Berikut beberapa strategi kunci:
Baca Juga: Masa Depan Pekerjaan dan Profesi yang Tetap Bertahan di Era Otomatisasi AI
1. Pahami Kontrak Kerja: Pastikan kamu mengetahui hak dan tanggung jawab, termasuk ketentuan terkait upah, tunjangan, serta nasib pekerjaan saat terjadi pergantian vendor.
2. Tingkatkan Keterampilan: Fokus pada pengembangan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti layanan pelanggan, teknologi informasi, dan analisis proses bisnis. Fitur seperti KarirKu dalam aplikasi Jobstreet by SEEK dapat dimanfaatkan untuk upskilling secara berkelanjutan.
3. Bangun Komunikasi yang Efektif: Kemampuan menyampaikan ide, memahami tugas, dan menjelaskan hasil kerja sangat penting dalam kolaborasi lintas perusahaan.
4. Kelola Kinerja Secara Proaktif: Minta umpan balik secara rutin, perbaiki area lemah, dan terus tingkatkan kualitas kerja.
5. Perluas Jaringan Profesional: Jalin hubungan baik dengan rekan kerja di vendor maupun perusahaan klien. Koneksi ini dapat membuka peluang kerja baru di masa depan.
6. Rangkul Adaptabilitas: Lingkungan kerja outsourcing menuntut kemampuan beradaptasi cepat terhadap teknologi dan kultur kerja yang beragam.
7. Manfaatkan Pengalaman Multi-Klien: Kerja di berbagai industri memberimu keunggulan kompetitif dalam fleksibilitas dan wawasan lintas sektor.
8. Kembangkan Kredensial Profesional: Investasikan waktu untuk meraih sertifikasi atau pendidikan tambahan yang diakui industri, karena ini dapat meningkatkan nilai jual di pasar kerja.
Baca Juga: Laporan Ini Sebut Produktivitas Pekerja di Indonesia Kurang Efisien, Kenapa?
(*)