3 Keterampilan Timeless yang Akan Membantumu Adaptif di Pasar Kerja yang Dinamis

Arintha Widya - Jumat, 25 Juli 2025
Timeless skills yang bikin kamu tetap relevan di dunia kerja.
Timeless skills yang bikin kamu tetap relevan di dunia kerja. Zolak

Parapuan.co - Kita hidup di masa yang penuh ketidakpastian. Perubahan iklim, gejolak politik global, krisis demografi, dan tentu saja, kecerdasan buatan (AI) telah mengguncang prediksi masa depan dunia kerja. Ironisnya, satu-satunya hal yang bisa kita yakini adalah bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi.

Di tengah kebingungan ini, kita dihujani saran untuk menjadi pembelajar seumur hidup, punya rencana B, bahkan rencana C. Tapi pertanyaannya, belajar apa? Apa yang akan berguna sepuluh tahun lagi—atau bahkan sepuluh bulan lagi?

Dulu, kita didorong belajar bahasa Mandarin atau Arab karena dianggap akan jadi bahasa bisnis masa depan. Ternyata, hari ini kita lebih sering mengandalkan Google Translate. Setelah itu, semua orang diminta belajar coding. Tapi AI kini juga bisa menulis kode. Sementara itu, keterampilan sederhana seperti menjahit yang dulu dianggap remeh, kini terasa berguna di tengah merosotnya kualitas pakaian—bahkan yang berharga mahal.

Daripada mengejar tren yang belum tentu bertahan, ada baiknya kita berfokus pada keterampilan dasar yang tak lekang oleh waktu. Berikut tiga kemampuan yang terbukti selalu relevan dan bernilai tinggi di dunia kerja, apa pun industrinya, seperti melansir Your Tango!

1. Kemampuan Menemukan Informasi yang Tepat

Ironis memang. Kita hidup di era banjir informasi, tetapi justru semakin banyak orang yang kesulitan menemukan informasi yang benar-benar mereka butuhkan.

Mampu googling itu bukan berarti mampu melakukan riset. Dalam pekerjaan, sering kali yang dibutuhkan bukan sekadar jawaban singkat, tapi pemahaman menyeluruh tentang konteks dan akar masalah.

Kemampuan ini melatih kita menjadi pekerja yang mandiri, bukan yang selalu menunggu instruksi. Di ruang kelas maupun dunia profesional, terlalu banyak orang yang menyerah begitu tidak tahu harus berbuat apa—alih-alih mencoba mencari tahu dan menyelesaikan masalah sendiri.

Mulai dari hal sederhana, misalnya saat menggunakan ChatGPT, minta ia mencantumkan sumber jawaban. Lalu, cek sendiri sumber tersebut. Dari situ, kamu bisa melihat bagian mana yang dilewatkan AI, mana yang bisa digali lebih dalam, dan mana yang seharusnya ditanggapi dengan skeptis. Ini akan mengasah naluri riset yang kritis dan membangun keahlianmu dalam memilah informasi.

Baca Juga: Belajar Skill Bergaji Tinggi dengan Bantuan AI, Kenapa Tidak? Ini Caranya

Sumber: Your Tango
Penulis:
Editor: Arintha Widya