Tantangan dan Ketahanan Perempuan saat Bekerja dalam Kondisi Hamil

Arintha Widya - Kamis, 17 Juli 2025
Tantangan perempuan hamil yang bekerja.
Tantangan perempuan hamil yang bekerja. Ridofranz

Parapuan.co - Bekerja dalam keadaan hamil bukan sekadar soal "menjalani dua peran sekaligus". Bagi banyak perempuan, pengalaman ini bisa penuh dengan kejutan, tantangan fisik maupun emosional, hingga momen-momen menggelikan yang hanya dimengerti sesama ibu hamil di dunia kerja.

Meski kabar kehamilan kerap disambut dengan ucapan selamat, realita sehari-hari menunjukkan cerita yang jauh lebih kompleks. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami, baik oleh para ibu hamil yang bekerja maupun lingkungan kerja di sekitarnya, seperti mengutip The Bump!

1. Menyembunyikan Kehamilan di Trimester Awal

Banyak ibu memilih untuk menunggu hingga trimester kedua sebelum mengumumkan kehamilan di tempat kerja. Akibatnya, 10–12 minggu pertama bisa menjadi masa penuh sandiwara. Pakaian longgar, alasan absen mendadak, hingga penolakan acara kantor jadi bagian dari "strategi bertahan".

Hal ini sangat melelahkan, terutama di tengah mual hebat, kelelahan, dan perubahan hormon. Dalam situasi ini, memiliki satu rekan terpercaya untuk diajak berbagi bisa sangat membantu.

2. Mual Sepanjang Hari, Bukan Hanya Pagi

Sebanyak 70% ibu hamil mengalami mual yang tak hanya terjadi di pagi hari. Baunya makanan rekan kerja atau aroma di kantin kantor bisa menjadi siksaan tersendiri. Sayangnya, ini sering terjadi sebelum kehamilan diumumkan secara terbuka. Untuk mengatasi ini, kamu bisa makan dalam porsi kecil tapi sering; memilih makanan yang netral dan mudah dicerna; serta membawa camilan di kantor.

3. Sering Buang Air Kecil

Tekanan dari rahim yang membesar serta perubahan hormon membuat ibu hamil sering ke toilet—bahkan bisa sampai bocor tanpa diduga. Gunakan pembalut khusus, hindari menahan kencing, dan pastikan akses ke toilet tidak menjadi kendala dalam pekerjaan.

Baca Juga: Seperti Aaliyah Massaid, Ini Tips Foto Maternity di Trimester Pertama Kehamilan

4. Fenomena 'Pregnancy Brain'

Lupa nama klien, salah menulis email, atau menatap layar komputer tanpa ingat apa yang hendak diketik? Tenang, ini dikenal sebagai "pregnancy brain"—dan dialami hingga 80% ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormonal yang memengaruhi daya ingat dan konsentrasi. Solusi sederhana seperti catatan tempel, alarm ponsel, dan dukungan dari tim kerja bisa sangat membantu.

5. Komentar Tak Diminta dan Sentuhan Tak Diinginkan

Mulai dari pertanyaan "Anaknya kembar, ya?" hingga komentar soal bentuk tubuh, ibu hamil di tempat kerja kerap menerima pernyataan yang tidak sensitif. Beberapa bahkan harus menghadapi rekan yang ingin menyentuh perut tanpa izin. Untuk kasus ini, kamu perlu bersikap tegas dan menetapkan batasan.

6. Kelelahan yang Tak Tertahankan

Kelelahan ekstrem adalah keluhan umum—bahkan 94% ibu hamil mengalaminya. Solusi praktis seperti tidur siang singkat saat istirahat, olahraga ringan, serta manajemen jadwal yang fleksibel dapat membuat perbedaan besar.

7. Tantangan dalam Berpakaian

Perubahan bentuk tubuh membuat memilih pakaian kerja jadi tantangan. Ada yang menyiasatinya dengan menyewa pakaian hamil atau menyesuaikan wardrobe agar tetap nyaman dan profesional. Di masa kerja hybrid, momen WFH seringkali menjadi penyelamat.

8. Perjalanan ke Kantor yang Melelahkan

Baca Juga: Work–Life Balance atau Burnout Baru? Realitas Ibu Bekerja dari Rumah

Baik naik kendaraan umum maupun menyetir, perjalanan ke kantor saat hamil bisa terasa berat. Pastikan posisi duduk aman, minta bantuan atau tempat duduk jika dibutuhkan, dan jangan sungkan meminta waktu istirahat tambahan saat sampai di kantor.

9. Ketidakpastian Menjelang Persalinan

Bulan-bulan terakhir kehamilan sering kali penuh kecemasan soal “kapan” dan “di mana” persalinan akan dimulai. Apalagi jika harus menghadiri rapat penting atau bekerja di gedung bertingkat tanpa lift. Penting untuk memiliki rencana darurat, memberitahu HR atau atasan, dan tidak terlalu terpaku pada skenario “ideal”.

Dukungan Kolektif untuk Perempuan Bekerja

Mengandung sambil tetap produktif di dunia kerja adalah bentuk kekuatan yang luar biasa dari perempuan. Tapi itu tak berarti harus dijalani sendiri. Dukungan dari lingkungan kerja, kebijakan perusahaan yang ramah ibu hamil, serta pemahaman dari rekan kerja bisa menjadi penentu kenyamanan dan kesehatan selama masa kehamilan.

Karena pada akhirnya, menjaga ibu hamil adalah bagian dari menjaga generasi masa depan.

(*)

Sumber: the bump
Penulis:
Editor: Arintha Widya