4. Fenomena 'Pregnancy Brain'
Lupa nama klien, salah menulis email, atau menatap layar komputer tanpa ingat apa yang hendak diketik? Tenang, ini dikenal sebagai "pregnancy brain"—dan dialami hingga 80% ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormonal yang memengaruhi daya ingat dan konsentrasi. Solusi sederhana seperti catatan tempel, alarm ponsel, dan dukungan dari tim kerja bisa sangat membantu.
5. Komentar Tak Diminta dan Sentuhan Tak Diinginkan
Mulai dari pertanyaan "Anaknya kembar, ya?" hingga komentar soal bentuk tubuh, ibu hamil di tempat kerja kerap menerima pernyataan yang tidak sensitif. Beberapa bahkan harus menghadapi rekan yang ingin menyentuh perut tanpa izin. Untuk kasus ini, kamu perlu bersikap tegas dan menetapkan batasan.
6. Kelelahan yang Tak Tertahankan
Kelelahan ekstrem adalah keluhan umum—bahkan 94% ibu hamil mengalaminya. Solusi praktis seperti tidur siang singkat saat istirahat, olahraga ringan, serta manajemen jadwal yang fleksibel dapat membuat perbedaan besar.
7. Tantangan dalam Berpakaian
Perubahan bentuk tubuh membuat memilih pakaian kerja jadi tantangan. Ada yang menyiasatinya dengan menyewa pakaian hamil atau menyesuaikan wardrobe agar tetap nyaman dan profesional. Di masa kerja hybrid, momen WFH seringkali menjadi penyelamat.
8. Perjalanan ke Kantor yang Melelahkan
Baca Juga: Work–Life Balance atau Burnout Baru? Realitas Ibu Bekerja dari Rumah
Baik naik kendaraan umum maupun menyetir, perjalanan ke kantor saat hamil bisa terasa berat. Pastikan posisi duduk aman, minta bantuan atau tempat duduk jika dibutuhkan, dan jangan sungkan meminta waktu istirahat tambahan saat sampai di kantor.
9. Ketidakpastian Menjelang Persalinan
Bulan-bulan terakhir kehamilan sering kali penuh kecemasan soal “kapan” dan “di mana” persalinan akan dimulai. Apalagi jika harus menghadiri rapat penting atau bekerja di gedung bertingkat tanpa lift. Penting untuk memiliki rencana darurat, memberitahu HR atau atasan, dan tidak terlalu terpaku pada skenario “ideal”.
Dukungan Kolektif untuk Perempuan Bekerja
Mengandung sambil tetap produktif di dunia kerja adalah bentuk kekuatan yang luar biasa dari perempuan. Tapi itu tak berarti harus dijalani sendiri. Dukungan dari lingkungan kerja, kebijakan perusahaan yang ramah ibu hamil, serta pemahaman dari rekan kerja bisa menjadi penentu kenyamanan dan kesehatan selama masa kehamilan.
Karena pada akhirnya, menjaga ibu hamil adalah bagian dari menjaga generasi masa depan.
(*)