Hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 mengungkap bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.
Sayangnya, hanya 2,6% dari mereka yang mendapatkan layanan konseling. Stigma dan keterbatasan akses menjadi kendala utama. Kita perlu lebih banyak ruang aman dan terbuka untuk remaja agar mereka bisa bicara tanpa takut dihakimi.
4. Anemia Masih Jadi Musuh Remaja Putri
Remaja putri dianjurkan untuk rutin minum Tablet Tambah Darah (TTD) seminggu sekali. Hal ini untuk mencegah anemia yang bisa menyebabkan lemas, sulit fokus, hingga membahayakan kehamilan di masa depan.
Namun, masih banyak remaja yang belum tahu pentingnya TTD. Edukasi dari orang tua, guru, dan teman sebaya sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran ini.
5. Anak Disabilitas dan Tantangan Inklusi
Sebanyak 3,3% anak usia 5–17 tahun di Indonesia mengalami disabilitas, menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Sayangnya, banyak dari mereka belum mendapat akses pendidikan inklusif dan layanan kesehatan yang layak.
Mewujudkan lingkungan yang ramah dan inklusif harus menjadi tanggung jawab kolektif—bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga masyarakat.
6. Sanitasi = Kunci Dasar Kesehatan Anak