Dipesan Sebelum Lahir, 6 Bayi Ini Nyaris Jadi Korban Perdagangan Orang

Saras Bening Sumunar - Selasa, 15 Juli 2025
Enam bayi hampir jadi korban TPPO.
Enam bayi hampir jadi korban TPPO. IstockPhoto

Orang tua dari bayi-bayi ini diketahui telah dengan sadar dan sengaja menjual anak mereka bahkan sebelum sang bayi lahir ke dunia. Dalam perjanjian ini, para pemesan menjanjikan akan menanggung seluruh biaya persalinan.

Dan sebagai gantinya, bayi yang lahir akan langsung diserahkan kepada pihak yang telah memesannya. "Ada orang tua secara sengaja menjual sejak dalam kandungan, sehingga sudah dipesan. Lalu, dibiayai persalinannya dan diambil oleh para pelanggan. Harga satu bayinya di kisaran Rp 11 juta sampai Rp 16 juta," ungkap Surawan.

Lebih jauh lagi, praktik perdagangan bayi ini ternyata telah berlangsung cukup lama, yakni sejak tahun 2023. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan sebanyak 12 orang tersangka yang diduga terlibat dalam jaringan perdagangan bayi tersebut.

Masing-masing dari para pelaku memiliki peran yang berbeda-beda dan spesifik dalam skema kejahatan ini. "Mereka memiliki perannya masing-masing, seperti ada sebagai perekrut awal, sebagai perawat ketika masih bayi maupun transaksinya, bahkan sampai sebelum lahir alias ketika masih dalam kandungan," ujar Hendra.

"Kemudian ada penampungannya, lalu ada pembuat surat-surat atau dokumen, serta pengirim," imbuhnya lagi. Meskipun sejumlah tersangka telah berhasil diamankan, proses penyelidikan masih terus dilakukan secara intensif oleh aparat kepolisian.

Fokus utama saat ini adalah mengungkap jaringan pembeli yang berada di luar negeri dan mencari tahu apakah ada keterlibatan pihak-pihak internasional yang menjadi tujuan akhir perdagangan bayi ini.

Penyelidikan lanjutan diharapkan bisa menguak lebih banyak fakta serta membantu menyelamatkan bayi-bayi lainnya yang mungkin telah menjadi korban, namun belum teridentifikasi.

Baca Juga: Viral Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman, Ini Tips Hindari Loker Magang Palsu

(*)