- Biasakan anak untuk bercerita
Dorong anak agar terbuka dan tidak takut menceritakan pengalaman buruk yang ditemui saat online.
- Bantu report konten negatif
Libatkan anak saat melaporkan konten berbahaya agar mereka tahu bahwa tindakan tersebut penting untuk keselamatan bersama.
- Hindari aplikasi pengumpul data pribadi
Pilih aplikasi yang ramah anak dan tidak meminta data pribadi secara berlebihan.
Untuk Remaja Usia 13–16 Tahun: Pendekatan Dialog dan Kepercayaan
Saat anak beranjak remaja, pendekatannya harus lebih menghargai kemandirian mereka, tanpa melepas tanggung jawab sebagai orang tua:
- Bangun lingkungan yang aman untuk bercerita
Jangan menghakimi saat anak bercerita. Dengarkan terlebih dahulu agar mereka merasa didengar dan dipercaya.
- Diskusikan dan negosiasikan screen time
Ajak anak menetapkan batasan penggunaan gadget bersama-sama. Libatkan mereka agar merasa dihargai.
- Berikan rekomendasi platform yang aman dan edukatif
Tunjukkan bahwa dunia digital bisa menjadi tempat yang produktif, seperti menggunakan aplikasi belajar, coding, atau desain.
- Ajarkan pentingnya melaporkan konten negatif
Remaja mulai bersosialisasi secara digital. Ajari mereka melaporkan konten atau perilaku tidak pantas dengan bijak.
Baca Juga: Anak Terpapar Media Sosial Sejak Dini, Ketahui Dampak Psikologisnya
- Jadilah teladan digital yang baik
Anak belajar dari orang tua. Bijaklah dalam menggunakan media sosial dan jangan menunjukkan kecanduan gadget.
- Hormati privasi anak
Hindari memata-matai akun media sosial anak. Sebaiknya ajak berdiskusi secara terbuka dan saling percaya.
- Berikan kepercayaan seiring kedisiplinan
Jika anak menunjukkan tanggung jawab dan disiplin, beri ruang untuk mereka mengeksplorasi dunia digital secara mandiri.
Menjadi Pendamping yang Adaptif dan Peduli
Mengawasi anak di dunia digital bukan berarti membatasi kreativitas mereka. Justru, dengan bimbingan yang tepat, anak bisa tumbuh menjadi pengguna internet yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.
Ingat, beda usia, beda pendekatan. Yang terpenting, tetap jaga komunikasi yang terbuka dan penuh empati agar anak merasa aman dan didukung, kapan pun dan di mana pun mereka menjelajahi dunia maya.
Baca Juga: Bagaimana Cara agar Anak Tetap Aman saat Menggunakan Media Sosial? Ini Tipsnya
(*)