Dukungan dari Sayap Kanan dan Liga
Partai Liga yang merupakan bagian dari koalisi pemerintah sayap kanan menjadi pihak pengusul utama rencana kebiri kimia ini. Matteo Salvini, pemimpin Liga sekaligus Wakil Perdana Menteri, secara terbuka menyambut keputusan parlemen untuk membentuk komite hukum tersebut.
"Ini kemenangan bagi Liga! … Sebuah langkah penting dalam perjuangan historis kami untuk keadilan dan akal sehat: nol toleransi bagi pemerkosa dan pedofil," tulis Salvini di platform X (dulu Twitter).
Liga telah lama mengampanyekan penerapan kebiri kimia sebagai bentuk hukuman alternatif terhadap pelaku kekerasan seksual berat, dengan alasan untuk melindungi masyarakat dari residivisme.
Kritik Tajam: “Kembali ke Abad Pertengahan”
Namun, reaksi keras datang dari berbagai kalangan oposisi dan organisasi HAM. Simona Bonafè dari Partai Demokratik menilai kebijakan tersebut inkonstitusional dan mengancam prinsip dasar sistem hukum Italia.
"Ini inkonstitusional dan merusak dasar sistem hukum kita yang sudah meninggalkan hukuman fisik sejak berabad-abad lalu," tegas Simona Bonafè dalam pernyataannya.
Kritik yang sama juga datang dari Enrico Borghi, politisi partai sentris Italia Viva. Dalam unggahannya di media sosial, ia menulis sinis: “Apa selanjutnya? Dilumuri ter dan bulu ayam, atau digantung dengan tali dan sabun?” Ungkapan tersebut menyindir kembalinya semangat hukuman brutal yang dulu pernah diterapkan di masa lalu.
Sementara itu, Menteri Kehakiman saat ini, Carlo Nordio, yang kini berada dalam kabinet Meloni, diketahui pernah menolak usulan serupa sebelum menjabat. Ia menyebutnya sebagai “kembali ke zaman kegelapan.”