Baca Juga: Seperti Film Tiger Stripes, Ini Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Perempuan
Dr. Sinha menegaskan pentingnya konsistensi. "Anak sebaiknya mandi setiap hari, apalagi setelah olahraga. Gunakan sabun lembut, dan beri perhatian ekstra pada ketiak, selangkangan, dan kaki. Cuci muka dua kali sehari jika mulai muncul jerawat," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak melupakan area tersembunyi seperti belakang telinga, pusar, dan bawah kuku. "Kebiasaan kecil ini membantu mencegah infeksi dan membangun dasar perawatan diri yang baik," jelasnya lagi.
Hubungan antara Kebersihan, Percaya Diri, dan Harga Diri
Merasa bersih dan segar bukan hanya soal kesehatan fisik, tapi juga memengaruhi kesehatan mental dan sosial anak. "Kalau anak merasa malu karena bau badan atau jerawat dan tidak tahu cara menghadapinya, hal itu bisa berdampak besar pada rasa percaya diri mereka," kata Dr. Sinha.
Sebaliknya, saat mereka belajar merawat tubuhnya yang berubah, mereka merasa lebih berdaya dan dihargai. "Ini bukan sekadar soal tetap bersih—ini soal membantu anak merasa nyaman dalam tubuhnya sendiri."
Bangun Percakapan, Bukan Ceramah
Pembicaraan soal tubuh tidak harus selalu serius atau canggung. "Bicara soal tubuh bisa dimulai sejak dini, bahkan sebelum pubertas," tutur Schafer. Caranya? Anggap saja seperti bicara tentang jenis makanan atau planet—netral, informatif, dan penuh rasa ingin tahu.
Jika anak sudah terlanjur beranjak praremaja, mulailah dari hal sederhana mencakup kebersihan kaki, kuku, atau rambut. Lalu, perlahan naik ke topik yang lebih sensitif.
Terakhir, jangan biarkan anak mencari informasi sendiri tanpa panduan. "Kadang mereka malu bertanya ke orang tua, jadi penting memberi tahu mereka siapa saja yang bisa dipercaya," kata Schafer.
Bagi anak praremaja, menjaga kebersihan tubuh bukan hanya keharusan, tapi bagian dari proses menjadi lebih mandiri. Orang tua sebaiknya hadir bukan untuk menyalahkan atau mengontrol, tapi sebagai mitra yang membimbing. Karena pada akhirnya, perawatan tubuh adalah kunci anak merasa percaya diri, nyaman, dan bangga pada dirinya sendiri.
Baca Juga: SMP Jadi Masa Transisi, Ini 7 Tips Mengasuh Anak Praremaja Menuju Remaja
(*)