Banyak anak mulai mengalami bau badan antara usia delapan hingga tiga belas tahun. Saat inilah orang tua bisa memperkenalkan penggunaan deodoran. "Sampaikan bahwa memakai deodoran bukan hukuman, tapi bagian dari proses tumbuh dewasa," saran Dr. Beach.
Biarkan anak memilih aroma atau bentuk deodoran yang mereka sukai agar mereka merasa punya kendali. Jika anak tidak ingin memakai deodoran? Tak perlu memaksa.
Menurut konselor keluarga Alyson Schafer, "Kadang, orang yang akan membuat anak sadar bukan orang tua atau dokter gigi, tapi gadis yang ingin mereka cium. Sedikit rasa malu dari teman sebaya bisa jadi dorongan besar untuk menjaga kebersihan."
Untuk jerawat tubuh, sarannya sederhana, yakni mandi secara teratur, gunakan sabun, dan bilas rambut dengan benar. Jika jerawat tidak membaik, bisa gunakan produk OTC (over-the-counter) dengan kandungan asam salisilat atau benzoyl peroxide. Jika jerawat parah dan meninggalkan bekas, saatnya konsultasi ke dokter.
Perawatan Tubuh yang Lebih Kompleks dari Sebelumnya
Produk perawatan anak sebelum pubertas seperti sabun wangi atau bubble bath tidak lagi cukup. Anak perlu sabun batang atau body wash dengan kandungan aktif seperti tea tree oil atau clay untuk mengatasi minyak berlebih.
"Kulit yang terlalu kering justru bisa memicu produksi minyak berlebih," ujar Dr. Beach, jadi penting memilih formula yang lembut tapi efektif. Setelah mandi, bantu anak membiasakan diri memakai pelembap ringan tanpa pewangi.
Selain itu, sun protection adalah hal yang tak boleh terlewat. "Sunscreen hanya sebaik cara kita memakainya,” kata Dr. Beach. UPF clothing atau pakaian dengan perlindungan UV juga sangat dianjurkan.
Rutinitas Kebersihan dan Edukasi yang Realistis