Strategi Memperbarui CV Setelah Lama Tidak Melamar Lowongan Kerja

Arintha Widya - Selasa, 1 Juli 2025
Upgrade CV setelah lama tidak melamar lowongan kerja.
Upgrade CV setelah lama tidak melamar lowongan kerja. Tero Vesalainen

Parapuan.co - Bagi sebagian orang, memutuskan untuk kembali melamar kerja setelah sekian lama bisa terasa menakutkan. Entah karena baru saja pulih dari pemutusan hubungan kerja (PHK), mengambil cuti panjang untuk mengurus keluarga, atau beristirahat dari dunia kerja.

Salah satu tantangan pertama yang muncul biasanya adalah, bagaimana memperbarui CV agar tetap relevan dan menarik bagi recruiter? Bila Kawan Puan merasakan kekhawatiran tersebut, tenanglah karena jeda karier bukanlah hal memalukan.

Yang penting adalah bagaimana kamu menyajikan pengalaman dan keahlianmu secara jujur dan strategis. Agar tetap kompetitif di pasar kerja setelah jeda karier, berikut langkah praktis untuk memperbarui CV-mu!

1. Perbarui Informasi Dasar dan Kontak

Hal pertama yang wajib kamu cek yaitu alamat email, nomor telepon, dan link ke profil profesional seperti LinkedIn. Gunakan alamat email yang profesional, dan pastikan semua informasi mudah dihubungi.

Jika dulu kamu tidak mencantumkan LinkedIn atau portofolio online, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menambahkannya. Banyak HRD mengecek profil digital sebelum menghubungi kandidat.

2. Fokus pada Keterampilan dan Pengalaman Terbaru

Meskipun sempat tidak bekerja secara formal, bukan berarti kamu tidak punya nilai jual. Coba gali keterampilan yang tetap kamu asah selama jeda karier, seperti:

  • Pengalaman freelance atau proyek lepas.
  • Kegiatan sukarela atau organisasi
  • Kursus online, sertifikasi, atau pelatihan.
  • Mengelola bisnis rumahan atau usaha sampingan.
  • Soft skill yang berkembang, seperti manajemen waktu, komunikasi, atau multitasking.

Sisipkan ini dalam bagian "Pengalaman Kerja" atau buat bagian khusus seperti "Proyek Independen" atau "Kegiatan Selama Career Break".

Baca Juga: Cara Membuat CV dengan AI Copilot di Microsoft Word, Cepat dan Siap Tembus ATS

3. Gunakan Format CV Modern dan Singkat

Tren CV saat ini lebih menekankan pada kejelasan dan keterbacaan. Gunakan font profesional, margin yang rapi, dan maksimal dua halaman. Hindari CV dengan terlalu banyak hiasan atau tabel rumit—kecuali kamu melamar di bidang kreatif.

Gunakan bullet points untuk menjelaskan pencapaian, dan pastikan setiap poin menunjukkan hasil atau dampak dari pekerjaanmu, bukan hanya tugas. Contoh:

  • Meningkatkan engagement media sosial komunitas sebesar 40% dalam 6 bulan.
  • Membantu mengelola pelatihan online untuk 100+ peserta selama masa cuti kerja.

4. Jujur Soal Jeda Karier, Tapi Jangan Fokus di Sana

Tidak perlu menyembunyikan jeda karier, tetapi tidak juga perlu menjelaskan panjang lebar di CV. Kamu bisa menyisipkan satu baris singkat, misalnya:

  • Career Break (2022–2024)
    Mengambil waktu untuk pengembangan pribadi dan tanggung jawab keluarga, sembari mengikuti pelatihan digital marketing dan mengelola toko online pribadi.

Jika perlu, kamu bisa menjelaskan lebih lanjut di surat lamaran atau saat wawancara.

5. Sesuaikan CV dengan Lowongan yang Dituju

Setiap kali melamar kerja, pastikan CV kamu menyesuaikan dengan deskripsi pekerjaan. Perhatikan kata kunci yang digunakan dalam lowongan dan usahakan mencerminkannya dalam CV.

Misalnya, jika perusahaan mencari kandidat dengan “pengalaman remote work” dan pernah menjalankan bisnis dari rumah, cantumkan itu secara eksplisit.

Baca Juga: Perbedaan CV dan Resume, Mana yang Harus Digunakan Melamar Kerja?

Kembali Melamar dengan Percaya Diri

Menyusun ulang CV setelah lama tidak melamar kerja memang butuh waktu dan strategi. Tapi dengan pendekatan yang jujur, terstruktur, dan fokus pada nilai tambah saat ini, peluang untuk mendapatkan pekerjaan tetap terbuka lebar.

Ingat, jeda karier bukan hambatan. Justru bisa menjadi bukti bahwa kamu mampu beradaptasi dan terus berkembang. Selamat menyusun CV dan semoga berhasil mendapatkan pekerjaan impian!

(*)

*Sebagian artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).

Penulis:
Editor: Arintha Widya