3. Gunakan Format CV Modern dan Singkat
Tren CV saat ini lebih menekankan pada kejelasan dan keterbacaan. Gunakan font profesional, margin yang rapi, dan maksimal dua halaman. Hindari CV dengan terlalu banyak hiasan atau tabel rumit—kecuali kamu melamar di bidang kreatif.
Gunakan bullet points untuk menjelaskan pencapaian, dan pastikan setiap poin menunjukkan hasil atau dampak dari pekerjaanmu, bukan hanya tugas. Contoh:
- Meningkatkan engagement media sosial komunitas sebesar 40% dalam 6 bulan.
- Membantu mengelola pelatihan online untuk 100+ peserta selama masa cuti kerja.
4. Jujur Soal Jeda Karier, Tapi Jangan Fokus di Sana
Tidak perlu menyembunyikan jeda karier, tetapi tidak juga perlu menjelaskan panjang lebar di CV. Kamu bisa menyisipkan satu baris singkat, misalnya:
- Career Break (2022–2024)
Mengambil waktu untuk pengembangan pribadi dan tanggung jawab keluarga, sembari mengikuti pelatihan digital marketing dan mengelola toko online pribadi.
Jika perlu, kamu bisa menjelaskan lebih lanjut di surat lamaran atau saat wawancara.
5. Sesuaikan CV dengan Lowongan yang Dituju
Setiap kali melamar kerja, pastikan CV kamu menyesuaikan dengan deskripsi pekerjaan. Perhatikan kata kunci yang digunakan dalam lowongan dan usahakan mencerminkannya dalam CV.
Misalnya, jika perusahaan mencari kandidat dengan “pengalaman remote work” dan pernah menjalankan bisnis dari rumah, cantumkan itu secara eksplisit.
Baca Juga: Perbedaan CV dan Resume, Mana yang Harus Digunakan Melamar Kerja?
Kembali Melamar dengan Percaya Diri
Menyusun ulang CV setelah lama tidak melamar kerja memang butuh waktu dan strategi. Tapi dengan pendekatan yang jujur, terstruktur, dan fokus pada nilai tambah saat ini, peluang untuk mendapatkan pekerjaan tetap terbuka lebar.
Ingat, jeda karier bukan hambatan. Justru bisa menjadi bukti bahwa kamu mampu beradaptasi dan terus berkembang. Selamat menyusun CV dan semoga berhasil mendapatkan pekerjaan impian!
(*)
*Sebagian artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).