Parapuan.co - Penyanyi Jessie J didagnosis mengidap kanker payudara sejak April 2025 lalu. Pelantun lagu Flashlight ini didiagnosis kanker payudara stadium awal setelah dirinya menjalani biopsi.
Berdasarkan pernyataannya, Jessie J mencurigai dirinya memiliki kanker setelah mengalami berbagai gejala yang berlangsung intens, salah satunya kesemutan di area tangan dan payudara seperti terkena mastitis.
"Saya juga menemukan benjolan. Itulah alasan mengapa saya pergi dan menjalani pemeriksaan," tulis keterangan Jessie J lewat unggahan di Instagramnya.
View this post on Instagram
Setelah mengetahui penyakitnya, Jessie J segera menjalani pengobatan mastektomi. Dari pengalaman Jessie J, sebagai perempuan, kita perlu belajar banyak hal terkait kanker payudara.
Apalagi, jenis kanker satu ini rentan dialami perempuan dan tergolong sebagai penyakit mematikan. Berikut PARAPUAN merangkum informasi lengkap terkait kanker payudara untukmu!
Apa Itu Kanker Payudara?
Kanker payudara adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan payudara. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam payudara tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Sel tersebut membelah dan menyebar secara cepat ke jaringan-jaringan di sekitarnya, bahkan dapat menyebar ke organ lainnya (metastasis).
Kanker payudara sering kali ditemukan pada kelenjar susu (lobulus) atau pada saluran yang mengalirkan air susu ke puting payudara (duktus). Tumor ganas tersebut juga bisa terbentuk di jaringan ikat atau lemak dalam payudara.
Berdasarkan sifat selnya, terdapat dua jenis kanker payudara, yaitu non-invasif dan invasif. Kanker payudara non-invasif (in situ) adalah kondisi ketika sel kanker tumbuh dan menetap di lokasi asalnya (tidak menyebar).
Baca Juga: Faktor Risiko Kanker Payudara pada Perempuan Muda di Usia 18-40 Tahun
Sementara itu, kanker payudara invasif (ganas) adalah kondisi ketika sel kanker menyebar hingga menembus seluruh jaringan payudara dan sekitarnya atau ke organ tubuh lain.
Dalam kasus Jessie J, ia mengalami sejumlah gejala kanker payudara yang meliputi:
- Tangan kesemutan seperti mastitis (radang payudara).
- Lengan terasa berat seperti timah.
- Ditemukannya benjolan di payudara.
Sementara merujuk dari laman Mayo Clinic, adapun gejala kanker payudara secara umum yang bisa muncul dan harus diwaspadai, meliputi:
- Benjolan yang terasa keras di payudara atau ketiak.
Baca Juga: Ini Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Teknologi Mammografi yang Canggih
- Perubahan bentuk atau ukuran payudara
- Kulit payudara mengkerut, menebal, atau memerah (terlihat seperti kulit jeruk).
- Nyeri atau rasa nyeri di area payudara atau puting.
- Puting masuk ke dalam (inverted).
- Keluar cairan dari puting yang bukan ASI, bisa bening, berdarah, atau berwarna lain.
- Perubahan tekstur kulit di payudara atau puting.
Pada beberapa kasus kanker payudara, kanker justru berkembang tanpa gejala apa pun pada tahap awal. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin seperti mammogram sangat penting dilakukan, khususnya bagi individu pemilik riwayat keluarga dengan kanker payudara.
Dalam kasus Jessie, ia diagnosis kanker ditegakkan setelah ia menjalani biopsi. "Saya menjalani biopsi sehari setelah ulang tahun saya dan saat itulah mereka menemukan kanker. Ada sebagian besar kanker berukuran sekitar 4 1/2 cm," ujarnya.
Baca Juga: 3 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Perempuan Agar Terhindar dari Kanker Payudara
(*)