Parapuan.co - Di era digital ini, tren undangan pernikahan digital semakin digemari oleh para calon pengantin. Bukan hanya karena kepraktisannya, tetapi juga karena dampak positifnya yang signifikan terhadap lingkungan.
Pergeseran dari undangan fisik ke format digital ini menandai sebuah evolusi dalam industri pernikahan, sekaligus menjadi langkah maju dalam upaya pelestarian alam. Ada beberapa alasan utama mengapa undangan pernikahan digital menjadi pilihan favorit bagi para calon pengantin.
Salah satunya karena alasan kepraktisan dan efisiensi, dimana dengan mengirim undangan digital jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan undangan fisik. Calon pengantin dapat menyebarkan undangan ke ratusan tamu hanya dalam hitungan detik melalui email, aplikasi pesan instan, atau platform media sosial. Dengan kata lain, ini juga menghilangkan kebutuhan akan biaya cetak dan ongkos kirim yang seringkali tidak sedikit.
Selain itu, undangan digital juga menawarkan kebebasan desain yang tak terbatas. Calon pengantin dapat menyertakan elemen interaktif seperti tautan peta lokasi, RSVP online, galeri foto pra-pernikahan, bahkan video. Ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kepribadian dan tema pernikahan dengan lebih kreatif dan personal.
Tak sampai di situ, banyak platform undangan digital juga menyediakan fitur RSVP otomatis, pengingat acara, dan kemampuan untuk mengumpulkan data preferensi tamu, misalnya pilihan makanan. Tentunya Ini sangat membantu dalam perencanaan dan koordinasi acara.
Namun, yang jauh lebih penting daripada keunggulan-keunggulan tersebut adalah undangan digital punya dampak yang jauh lebih minim bagi lingkungan. Karena dengan undangan digital akan mengurangi penggunaan penggunaan kertas, limbah hingga emisi karbon yang dihasilkan dari transportasi pengirimannya.
Dampak positif bagi lingkungan ini bukan hanya omong kosong belaka. Pasalnya, platform digitalisasi pernikahan terkemuka di Indonesia bernama Viding, berhasil mencatatkan kontribusi signifikan dalam upaya pengurangan jejak karbon berkat fitur undangan digitalnya.
Sejak diluncurkan pada 7 Maret 2021, fitur ini telah menunjukkan pertumbuhan pesat, menjadikannya komponen krusial dalam mewujudkan pernikahan yang lebih ramah lingkungan. Hingga Juni 2025, Viding mencatat telah mengirimkan lebih dari 2,4 juta undangan digital melalui platformnya.
Beralih ke digital ternyata berdampak besar. Berdasarkan riset dari lembaga lingkungan internasional seperti Environmental Paper Network dan Carbon Trust, setiap undangan fisik menyumbang sekitar 140 gram emisi karbon dioksida ekuivalen (CO₂e) dari proses produksi hingga distribusi.
Baca Juga: Jelang Pernikahan, 3 Konflik Ini Justru Sering Dialami Calon Pengantin
Maka, dengan menggeser semuanya ke format digital, Viding telah membantu mencegah lebih dari 312 ton CO₂e emisi karbon. Jumlah ini setara dengan menanam lebih dari 14.800 pohon baru. Ini karena satu pohon dewasa rata-rata mampu menyerap sekitar 21 kg CO₂e per tahun.
“Sejak awal, kami membayangkan Viding sebagai One Stop Platform Digitalisasi Pernikahan, bukan hanya untuk efisiensi teknis, tetapi juga sebagai solusi sosial dan lingkungan. Undangan digital adalah bukti nyata bahwa momen sakral bisa dirayakan tanpa meninggalkan jejak karbon,” ujar Alki Adi Joyo Diharjo (Joy), CEO Viding.
Menurut Joy, solusi digital semakin diminati, terutama oleh pasangan muda yang melek teknologi dan peduli lingkungan. Ia menambahkan bahwa Viding terus berinovasi dengan memperkaya fitur digitalnya, seperti buku tamu digital, live streaming yang didukung Viding Studio, hingga fitur AI generatif. Semua pengembangan ini bertujuan menciptakan ekosistem pernikahan yang efisien, praktis, dan minim pemborosan.
Selain itu, Joy juga mengingatkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar nilai tambah, tapi sudah menjadi DNA dari platform Viding. “Kami ingin setiap pasangan bukan hanya merasa dimudahkan secara teknis, tapi juga merasakan kepuasan emosional karena turut berkontribusi terhadap bumi,” jelasnya.
Ia percaya bahwa Viding dapat menjadi katalis perubahan dalam cara masyarakat merayakan momen penting tanpa meninggalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
/photo/2025/06/17/whatsapp-image-2025-06-17-at-10-20250617062007.jpg)
Sebagai bukti komitmennya, Viding kini menghadirkan Carbon Saved Tracker langsung di dashboard pengguna. Fitur ini memungkinkan setiap pasangan memantau secara real-time berapa banyak emisi karbon yang berhasil mereka hemat dengan memilih undangan digital.
“Kami ingin menjadikan jejak karbon yang dihindari ini sebagai kebanggaan bersama. Ini bukan sekadar angka, ini adalah bagian dari cerita cinta yang berkelanjutan,” tambah Joy bangga.
Lebih dari 36 ribu pasangan telah memilih Viding untuk momen spesial mereka. Berbagai alasan menjadi pendorong, mulai dari kemudahan menyebarkan undangan, efisiensi waktu dan biaya, fleksibilitas desain, hingga kesadaran akan pengurangan limbah. Beberapa pengguna bahkan merasa terbantu karena undangan digital mengurangi tekanan logistik dan beban biaya yang kerap muncul pada undangan fisik.
(*)
Baca Juga: Banyak Undangan Pernikahan? Ini 3 Pilihan Bulu Mata Palsu untuk Makeup Kondangan