Parapuan.co - Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan membayangkan momen bahagia yang akan segera mereka jalani. Sayangnya, realita sering kali memperlihatkan bahwa masa-masa menuju pernikahan justru bisa menjadi salah satu fase paling penuh tekanan dan rawan konflik dalam sebuah hubungan.
Bukan hanya karena tekanan dari persiapan acara pernikahan yang melelahkan, tetapi juga munculnya perbedaan pendapat, ekspektasi, hingga kekhawatiran terhadap masa depan pada akhirnya dapat memicu pertengkaran.
Konflik jelang pernikahan ini sangat umum terjadi, kebanyakan calon pengantin akan mengalaminya. Apabila dihadapi dengan pemikiran positif, konflik tersebut bisa menjadi batu loncatan untuk memahami pasangan lebih dalam dan memperkuat hubungan jika dihadapi dengan dewasa juga bijak.
1. Kurangnya Waktu Berkualitas Bersama
Menurut laman Brides, meskipun kamu dan pasangan sedang menyiapkan pernikahan, justru banyak pasangan merasa kehilangan kedekatan emosional pada masa-masa ini.
Kesibukan merencanakan acara pernikahan, menghadiri pertemuan keluarga, memilih vendor, dan menangani detil teknis lainnya bisa menguras energi, sehingga waktu berkualitas bersama semakin berkurang.
Akibatnya, komunikasi menjadi minim dan konflik kecil mudah membesar karena kelelahan dan stres yang tidak disalurkan dengan baik.
2. Kecemasan dan Ketakutan Menjelang Komitmen Seumur Hidup
Pernikahan adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup, dan wajar jika kamu atau pasangan merasa cemas atau ragu. Perasaan ini bisa muncul sebagai bentuk pertanyaan internal seperti, "Apakah aku benar-benar siap?" atau "Apakah dia orang yang tepat?"
Baca Juga: Konflik Victoria Beckham, Kenapa Ibu Mertua Sulit Dekat dengan Menantu Perempuan?