Mendaki Gunung Merbabu bersama Mona Kelana, Ajarkan Zero Waste Adventure

Citra Narada Putri - Kamis, 5 Juni 2025
Petualangan Mona Kelana ke Taman Nasional Gunung Merbabu bersama National Geographic Indonesia.
Petualangan Mona Kelana ke Taman Nasional Gunung Merbabu bersama National Geographic Indonesia. (Dok. Main Outdoor)

Baca Juga: Bukan Hanya Hipotermia, Ini Masalah Kesehatan saat Mendaki Gunung Tinggi

Sebelum mendaki Gunung Merbabu melalui jalur Selo, Boyolali, Jawa Tengah, agenda kegiatan dimulai dengan aksi menanam pohon bersama di kaki gunung. Adapun setiap pendaki diwajibkan menanam minimal satu pohon, dengan menggunakan bibit pohon kayu keras dan buah, seperti sengon, dempul, gondang hingga wilodo. 

Kegiatan menanam bersama Mona Kelana di kaki Gunung Merbabu via Selo.
Kegiatan menanam bersama Mona Kelana di kaki Gunung Merbabu via Selo. (Dok. Main Outdoor)

WWF Indonesia akan terus mengajak semua orang termasuk influencer yang mau bekerja sama dengan kami untuk terus bersuara dan membuat dampak positif bagi alam Indonesia juga menjadi pelancong yang bertanggung jawab atau responsible traveler, menjadi adventurer tapi tetap Zero Waste,” ujar Adita Bayunanda, CEO WWF-Indonesia.

Bersamaan dengan itu, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, turut melepas rombongan dan melakukan uji coba teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Ini merupakan sebuah gelang transponder berwarna oranye yang digunakan sebagai metode identifikasi dan pelacakan objek secara otomatis. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pelacakan pendaki yang memasuki area serta mempermudah proses evakuasi apabila ada pendaki yang tersesat.

Selama pendakian kurang lebih enam jam, tim PARAPUAN merasakan tantangan fisik yang intens. Kendati demikian, kelelahan tersebut tak mengurungkan niat untuk bisa sampai ke campsite, karena banyaknya dukungan dari Mona Members yang tak pernah lelah memberikan semangat dan bantuan.

Lebih dari itu, pendakian ini menjadi terasa lebih bermakna, karena pemandu dari Main Outdoor dan teman-teman WWF Indonesia yang selalu mengingatkan pentingnya menjaga alam selama petualangan dilakukan, bahkan dengan langkah-langkah kecil sekalipun.

Misalnya, saat beristirahat di Pos 1, terdapat seekor kera yang berlalu lalang. Umumnya, mungkin kita akan tergiur untuk memberikan makan kepada hewan tersebut. Namun, tim PARAPUAN  diingatkan bahwa memberikan makan terhadap hewan liar justru akan berdampak buruk bagi ekosistem. Mulai dari mengubah perilaku alami hewan karena ketergantungan pada makanan yang diberikan manusia, penularan penyakit, kerusakan habitat, hingga berujung pada ketidakseimbangan ekosistem.

Tak sampai di situ, semangat untuk menjadi pendaki yang bertanggung jawab juga diuji, ketika keindahan Gunung Merbabu via Selo dinodai dengan beberapa sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki tak bertanggung jawab. Dengan sigap, Mona Warrior dan Members pun langsung mengambil sejumlah sampah-sampah yang masih berceceran.

Marianne Rumantir, salah satu Mona Warrior memungut sampah yang berserakan di Gunung Merbabu.
Marianne Rumantir, salah satu Mona Warrior memungut sampah yang berserakan di Gunung Merbabu. (Dok. Main Outdoor)