Baca Juga: Sering Jadi Pilihan Perempuan, Ini Jenis Alat Kontrasepsi Non Hormonal
"Penelitian menunjukkan bahwa setelah tidur malam yang buruk, kadar ghrelin tetap tinggi selama 24 jam ke depan," papar Jessica Krant. Jadi, tidur yang cukup bukan hanya membuat segar, tapi juga menjaga berat badan.
4. Kulit Terasa Kering dan Gatal di Luar Kebiasaan
Kulit kering memang bisa disebabkan oleh faktor lingkungan atau usia. Tapi, hormon juga punya andil besar di sini. Hipotiroidisme yang tidak ditangani bisa membuat kulit menjadi sangat kering, bahkan di luar batas normal.
Menurut dr. Krant, rendahnya kadar hormon tiroid dapat menyebabkan metabolisme melambat, termasuk proses peremajaan kulit. Selain itu, penurunan estrogen saat menopause juga membuat kulit menjadi lebih tipis, rapuh, dan mudah kering.
Kulit kering yang parah bisa menyebabkan rasa gatal dan, jika digaruk terus-menerus, dapat memicu iritasi atau ruam.
5. Rambut Menipis dan Kehilangan Volume
Jika rambutmu tiba-tiba terlihat lebih tipis, lepek, atau kehilangan kilaunya, mungkin bukan hanya karena salah sampo. Gangguan tiroid, stres kronis, dan perubahan hormon seks seperti estrogen dan testosteron dapat memengaruhi kesehatan rambut.
"Kerontokan rambut atau berkurangnya kilau bisa terjadi karena hipotiroidisme," ungkap Krant lagi. Ia juga menyebut bahwa stres berkepanjangan dapat menyebabkan rambut rontok karena kadar kortisol yang meningkat dan berkurangnya asupan nutrisi penting.
Selain itu, rambut rontok dengan pola tertentu seperti yang terjadi pada laki-laki atau perempuan (androgenetic alopecia) juga bisa dipengaruhi oleh keseimbangan antara estrogen dan testosteron.
Baca Juga: Mengapa KB Hormonal Bikin Perempuan Gemuk? Simak Penjelasannya!
Jangan Abaikan Sinyal Tubuh
Perubahan pada penampilan seperti jerawat, kenaikan berat badan, kulit kering, hingga rambut rontok bisa menjadi sinyal bahwa hormon Anda sedang tidak seimbang. Mengenali gejalanya lebih awal dan memahami penyebabnya akan membantumu mengambil langkah tepat—baik dengan gaya hidup sehat, manajemen stres, hingga konsultasi ke dokter.
Dan seperti kata dr. Gilberg-Lenz, "Tarian hormon yang rumit dalam tubuh kita bukan cuma tentang suasana hati, mereka berdampak sampai ke setiap sel tubuh. Maka penting untuk mendengarkan tubuhmu dan memberi perhatian pada apa yang ingin disampaikan."
(*)