Parapuan.co - Bagi banyak orang tua, rak mainan yang penuh sesak dan lantai rumah yang selalu berantakan bisa terasa seperti bagian tak terhindarkan dari kehidupan bersama anak.
Dorongan untuk membeli mainan terbaru—baik demi perkembangan anak maupun demi meredam rasa bersalah sebagai orang tua—datang dari berbagai arah, mulai dari iklan, media sosial, hingga hadiah dari kerabat.
Namun, para ahli justru menyarankan untuk tidak berlebihan. Nyatanya, semakin sedikit mainan yang dimiliki anak, justru bisa semakin baik. Lantas, berapa banyak mainan yang idealnya dimiliki anak? Begini kata ahli sebagaimana merangkum Parents!
Sedikit Mainan, Lebih Banyak Manfaat
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa balita berusia 18 hingga 30 bulan menunjukkan kualitas bermain yang lebih baik saat mereka hanya diberikan empat mainan, dibandingkan ketika mereka memiliki 16 mainan.
Dengan pilihan yang lebih sedikit, anak-anak lebih fokus dan cenderung bermain lebih lama. Artinya, mereka tak hanya lebih kreatif, tapi juga memberi ruang bagi orang tua untuk beristirahat atau menyelesaikan pekerjaan rumah.
Evan Gold, seorang ayah dua anak dan pendiri Simplify Parenthood, berbagi pengalamannya dalam menerapkan prinsip parenting minimalis. Ia sempat kewalahan dengan jumlah mainan anak-anaknya yang menumpuk di apartemen kecil mereka.
"Lebih baik punya 10–15 mainan terbuka (open-ended) yang bisa dimainkan dalam berbagai cara, dibandingkan 50 mainan yang hanya punya satu fungsi," ujar Evan. "Setelah kami menyortir dan mengurangi jumlah mainan hingga setengahnya, kami melihat anak-anak bermain lebih lama dan lebih kreatif."
Jumlah Mainan yang Ideal Berdasarkan Usia Anak
Baca Juga: Belajar dari Bermain, Ini 11 Jenis Mainan Terbaik untuk Anak Balita