9 Manfaat Membaca Nyaring untuk Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini

Tim Parapuan - Kamis, 29 Mei 2025
Ibu dan anak sedang membaca buku bersama
Ibu dan anak sedang membaca buku bersama Freepik

Parapuan.co - Di tengah kesibukan sebagai orang tua, ada satu aktivitas sederhana yang bisa menjadi jembatan kuat antara orang tua dan anak yaitu membaca buku bersama. Kegiatan ini sering dianggap sepele, padahal menurut penelitian, dampaknya begitu signifikan terhadap perkembangan kognitif, emosional, bahkan sosial anak.

Studi dari American Academy of Pediatrics tahun 2024 menekankan bahwa, membaca dengan nyaring kepada anak sejak bayi dapat mengoptimalkan perkembangan otak, dan memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Aktivitas ini bukan hanya membuat anak terbiasa dengan bahasa, tetapi juga membentuk fondasi literasi yang kuat sejak dini.

Untuk para orang tua terutama ibu, momen membaca dengan nyaring bisa menjadi cara untuk meluangkan waktu berkualitas bersama anak di tengah hiruk pikuk keseharian. Bukan hanya anak yang mendapat manfaat, orang tua pun bisa merasakan keintiman emosional dan kebahagiaan yang datang dari interaksi ini. Melansir dari Kompas.com, berikut beberapa manfaat membaca dengan nyaring bersama anak. 

1. Menambah Perbendaharaan Kosakata Anak

Saat membaca dengan nyaring, anak mendengar banyak kosakata yang mungkin tidak muncul dalam percakapan harian. Misalnya, buku cerita anak seringkali menyuguhkan kata-kata seperti “berkilauan,” “membahana,” atau “berkelana” yang jarang digunakan sehari-hari. Semakin sering anak mendengar kata-kata ini, semakin luas perbendaharaan bahasanya.

Anak yang memiliki kosakata yang lebih luas cenderung lebih mudah mengekspresikan diri, memahami instruksi, serta lebih percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain. Ini menjadi bekal penting saat anak memasuki usia sekolah, di mana keterampilan bahasa menjadi fondasi utama dalam pembelajaran.

2. Mengembangkan Empati dan Kecerdasan Emosional

Cerita-cerita yang dibacakan kepada anak sering kali memuat beragam emosi, mulai dari, senang, sedih, takut, marah, bahagia. Melalui karakter dalam buku, anak belajar mengenali dan memahami emosi orang lain. Ini adalah dasar dari empati.

Ketika anak memahami bahwa karakter merasa sedih karena kehilangan mainan atau bahagia karena bertemu sahabat, mereka belajar memahami situasi serupa dalam kehidupan nyata. Ini membentuk kecerdasan emosional, termasuk kemampuan mengenali dan mengatur emosi sendiri, serta merespons emosi orang lain dengan cara yang sehat dan tepat. 

Baca Juga: Membaca Buku Bermanfaat untuk Kesehatan Mental Anak, Ini Penjelasannya

Sumber: Kompas.com,American Academy of Pediatric
Penulis:
Editor: Arintha Widya