Baca Juga: 6 Tipe Kepribadian Perempuan dan Dinamika Saat Menjalin Hubungan
Menahan diri untuk tidak bicara demi menjaga perasaan orang lain? Sudah lewat masanya. Perempuan dewasa tak lagi sungkan mengutarakan pendapat, terutama ketika ada batas yang dilanggar. Mereka tahu kapan harus bersikap tegas, tanpa rasa bersalah karena dianggap “kasar” atau “bermasalah”.
9. Minta Maaf untuk Segalanya
Kebiasaan minta maaf atas hal-hal kecil atau bahkan ketika tidak salah, kini perlahan ditinggalkan. Perempuan belajar membedakan antara bertanggung jawab dan merasa bersalah secara tidak perlu. Mereka tahu kapan harus minta maaf, dan kapan harus berdiri teguh pada pendirian.
10. Menjadi Superwoman
Gagasan bahwa perempuan harus bisa melakukan semuanya sekaligus, bekerja, mengurus anak, pasangan, rumah, sosial, perlahan dirombak. Perempuan sadar mereka tidak harus “punya segalanya” untuk menjadi sukses. Mereka mulai membagi peran, tidak sungkan meminta bantuan, dan memilih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
11. Takut Memulai dari Awal
Tak sedikit perempuan yang di usia 40-an atau 50-an memilih mengakhiri pernikahan, pindah karier, atau memulai hidup baru. Mereka tak takut kehilangan, karena sudah paham bahwa setiap akhir bisa jadi awal yang lebih baik. Ketakutan digantikan dengan keyakinan dan keberanian menata hidup sesuai versi mereka sendiri.
Perempuan yang memasuki usia dewasa, entah itu 35, 45, atau 55 tahun, bukan menjadi lemah, melainkan lebih kuat dari sebelumnya. Mereka tidak lagi menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak memberi nilai tambah.
Mereka tahu siapa diri mereka, apa yang mereka inginkan, dan apa yang pantas mereka perjuangkan. Di usia ini, perempuan berhenti “menjadi” untuk orang lain dan mulai menjadi diri sendiri sepenuhnya.
Kawan Puan sudah di tahap usia dengan pemikiran yang mana, nih?
Baca Juga: Zine dan Scrapbook, Bentuk Self-Care Baru Bagi Perempuan Gen Z
(*)