4. Bertahan dalam Hubungan yang Tidak Sehat
Entah itu hubungan keluarga, pertemanan, atau asmara, perempuan dewasa tak lagi menoleransi toksisitas. Jika hubungan tersebut merugikan atau menguras energi, mereka akan mundur tanpa rasa bersalah. Mereka tahu, menjaga ketenangan batin jauh lebih penting daripada mempertahankan hubungan yang tidak sehat.
5. Menjadi Sempurna
Tak lagi ada obsesi untuk menjadi “sempurna” dalam segala hal. Rumah tak harus selalu rapi, makanan tak harus selalu istimewa, dan penampilan tak harus selalu flawless. Mereka menyadari, kesempurnaan itu melelahkan dan sering kali tidak realistis.
6. Divalidasi oleh Orang Asing
Dulu mungkin jumlah likes di media sosial bisa memengaruhi kepercayaan diri. Kini? Tidak lagi. Perempuan dewasa lebih memilih keaslian daripada pencitraan. Mereka tak peduli jika penampilan mereka tidak sesuai ekspektasi orang lain di dunia maya. Yang penting, mereka bahagia dan jujur pada diri sendiri.
7. Diterima Emosinya
Tak semua orang bisa memahami emosi perempuan, dan itu tak jadi masalah lagi. Mereka tak lagi memaksa orang untuk mengerti isi hati mereka. Jika menangis, marah, atau kecewa, mereka meluapkannya tanpa perlu meminta izin atau pengertian orang lain. Yang penting, mereka tetap setia pada perasaan mereka sendiri.
8. Jadi "Perempuan Baik-Baik"