Perilaku Remaja di Luar Kendali? Ini Solusi Efektif untuk Orang Tua

Tim Parapuan - Selasa, 3 Juni 2025
Ilustrasi remaja dengan perilaku menyimpang
Ilustrasi remaja dengan perilaku menyimpang Freepik

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan hubungan emosional yang kuat terlebih dahulu. Ini bisa dilakukan melalui aktivitas ringan bersama seperti makan malam bersama, olahraga ringan, atau menonton acara favorit.

Aktivitas sederhana ini menciptakan momen di mana anak merasa dihargai tanpa harus dinilai. Ketika hubungan emosional terjalin kuat, proses koreksi perilaku akan terasa lebih mudah dan diterima oleh anak.

4. Jangan Menyerahkan Segalanya ke Sekolah atau Guru

Sekolah memang berperan besar dalam perkembangan sosial dan akademik anak, tetapi bukan berarti seluruh tanggung jawab pengasuhan bisa dialihkan ke sana. Rumah tetap merupakan fondasi utama tempat anak belajar nilai-nilai dasar kehidupan.

Orang tua perlu aktif memantau keseharian anak, mengenal teman-temannya, dan menjalin komunikasi rutin dengan guru atau wali kelas. Dengan demikian, bila muncul perubahan perilaku di sekolah, orang tua bisa segera memahami konteksnya dan mengambil tindakan lebih cepat. Kolaborasi antara rumah dan sekolah adalah kunci sukses dalam menangani masalah remaja.

5. Konsisten Memberi Aturan, Tapi Fleksibel dalam Pendekatan

Remaja tetap memerlukan struktur dan batasan, namun pendekatannya perlu disesuaikan dengan perkembangan mereka. Hindari gaya otoriter yang hanya mengandalkan perintah dan larangan. Sebaliknya, ajak anak berdiskusi mengenai alasan di balik aturan yang ditetapkan.

Dengan melibatkan anak dalam penyusunan aturan, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab untuk mematuhinya. Pendekatan dialogis juga mengajarkan anak cara berpikir kritis dan berempati, bukan sekadar patuh karena takut. Konsistensi dalam aturan tetap penting, tetapi fleksibilitas dalam metode penyampaiannya akan meningkatkan efektivitas pengasuhan.

6. Jangan Ragu Mencari Bantuan Profesional

Baca Juga: Pentingnya Mengajarkan Anak Menerima Kata 'Tidak', Termasuk dalam Gentle Parenting

Jika orang tua merasa kewalahan atau melihat tanda-tanda gangguan emosional serius pada anak, seperti menarik diri secara ekstrem, kehilangan minat pada hal-hal yang disukai, atau menunjukkan perilaku agresif, maka sudah saatnya meminta bantuan profesional.

Konsultasi dengan psikolog atau psikiater bukan tanda kegagalan sebagai orang tua, melainkan bentuk kepedulian dan tanggung jawab. Bantuan profesional dapat membantu mengidentifikasi akar masalah yang mungkin tersembunyi dan memberikan strategi intervensi yang tepat. 

Kunci keberhasilan pengasuhan remaja yang menunjukkan perilaku menyimpang bukan pada kekerasan atau tekanan, melainkan pada hubungan yang hangat, penuh empati, dan komunikasi yang jujur.

Dengan memahami latar belakang perilaku anak, menjaga koneksi emosional, dan tidak ragu mencari bantuan profesional bila dibutuhkan, ibu bisa menjadi sosok penting dalam memulihkan arah hidup anak.

Karena menjadi ibu bukan hanya soal mendidik anak menjadi baik, tetapi juga tentang tumbuh bersama mereka dalam perjalanan yang tidak selalu mudah, tapi selalu berarti.

Baca Juga: Fenomena Remaja Mudah Terpengaruh Konten Media Sosial, Kenapa?

(*)

Celine Night

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri