Parapuan.co - Di tengah kesibukan sebagai orang tua, ada satu aktivitas sederhana yang bisa menjadi jembatan kuat antara orang tua dan anak yaitu membaca buku bersama. Kegiatan ini sering dianggap sepele, padahal menurut penelitian, dampaknya begitu signifikan terhadap perkembangan kognitif, emosional, bahkan sosial anak.
Studi dari American Academy of Pediatrics tahun 2024 menekankan bahwa, membaca dengan nyaring kepada anak sejak bayi dapat mengoptimalkan perkembangan otak, dan memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Aktivitas ini bukan hanya membuat anak terbiasa dengan bahasa, tetapi juga membentuk fondasi literasi yang kuat sejak dini.
Untuk para orang tua terutama ibu, momen membaca dengan nyaring bisa menjadi cara untuk meluangkan waktu berkualitas bersama anak di tengah hiruk pikuk keseharian. Bukan hanya anak yang mendapat manfaat, orang tua pun bisa merasakan keintiman emosional dan kebahagiaan yang datang dari interaksi ini. Melansir dari Kompas.com, berikut beberapa manfaat membaca dengan nyaring bersama anak.
1. Menambah Perbendaharaan Kosakata Anak
Saat membaca dengan nyaring, anak mendengar banyak kosakata yang mungkin tidak muncul dalam percakapan harian. Misalnya, buku cerita anak seringkali menyuguhkan kata-kata seperti “berkilauan,” “membahana,” atau “berkelana” yang jarang digunakan sehari-hari. Semakin sering anak mendengar kata-kata ini, semakin luas perbendaharaan bahasanya.
Anak yang memiliki kosakata yang lebih luas cenderung lebih mudah mengekspresikan diri, memahami instruksi, serta lebih percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain. Ini menjadi bekal penting saat anak memasuki usia sekolah, di mana keterampilan bahasa menjadi fondasi utama dalam pembelajaran.
2. Mengembangkan Empati dan Kecerdasan Emosional
Cerita-cerita yang dibacakan kepada anak sering kali memuat beragam emosi, mulai dari, senang, sedih, takut, marah, bahagia. Melalui karakter dalam buku, anak belajar mengenali dan memahami emosi orang lain. Ini adalah dasar dari empati.
Ketika anak memahami bahwa karakter merasa sedih karena kehilangan mainan atau bahagia karena bertemu sahabat, mereka belajar memahami situasi serupa dalam kehidupan nyata. Ini membentuk kecerdasan emosional, termasuk kemampuan mengenali dan mengatur emosi sendiri, serta merespons emosi orang lain dengan cara yang sehat dan tepat.
Baca Juga: Membaca Buku Bermanfaat untuk Kesehatan Mental Anak, Ini Penjelasannya
3. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Anak usia dini cenderung memiliki rentang perhatian yang pendek. Namun, saat mereka menikmati cerita yang dibacakan dengan suara ekspresif dan penuh intonasi, kemampuan fokus mereka akan meningkat secara bertahap.
Mendengarkan cerita membutuhkan anak untuk duduk tenang, memperhatikan detail, dan mengikuti alur narasi dari awal hingga akhir. Ini adalah latihan penting dalam pengembangan fungsi eksekutif otak, termasuk konsentrasi, memori kerja, dan kemampuan menyelesaikan tugas.
4. Memperkuat Ikatan Orang Tua dan Anak
Tidak semua momen bersama harus mahal atau megah. Duduk berdampingan, memeluk anak, lalu membaca buku bersama adalah bentuk keintiman yang tidak tergantikan. Anak merasa dicintai, diperhatikan, dan terhubung secara emosional.
Momen ini memberi rasa aman pada anak. Kehangatan fisik dan emosional dari orang tua saat membaca menciptakan pengalaman positif yang tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga membangun kepercayaan dan rasa nyaman yang penting untuk perkembangan psikologis anak.
5. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini
Membiasakan membaca sejak dini bisa menumbuhkan minat baca anak. Ketika membaca diasosiasikan dengan pengalaman yang menyenangkan bersama orang tua, anak akan memandang buku sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukan kewajiban.
Minat baca yang tinggi sejak dini akan menjadikan anak lebih mandiri dalam belajar, terbuka terhadap informasi baru, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Ini akan memudahkan mereka dalam memahami pelajaran di sekolah dan menumbuhkan budaya literasi dalam keluarga.
Baca Juga: Selain Perkaya Kosakata, Ibu Perlu Tahu 5 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak
6. Merangsang Imajinasi dan Kreativitas
Cerita dalam buku anak sering kali penuh warna, penuh petualangan, dan fantasi. Ini mendorong anak untuk membayangkan dunia yang belum mereka alami. Imajinasi yang aktif membantu anak berpikir kreatif dan solutif.
Anak yang terbiasa membayangkan berbagai kemungkinan dalam cerita akan lebih kreatif dalam bermain, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan. Imajinasi yang kuat juga mendukung perkembangan kemampuan bercerita dan berpikir abstrak, dua hal yang sangat penting dalam proses belajar.
7. Membangun Kebiasaan dan Disiplin
Membaca nyaring secara rutin, misalnya setiap malam sebelum tidur, membantu anak membangun kebiasaan yang baik. Mereka belajar bahwa ada waktu khusus untuk membaca, dan ini melatih kedisiplinan serta rutinitas yang terstruktur.
Konsistensi dalam rutinitas membaca membuat anak terbiasa dengan jadwal harian, membantu mereka merasa aman karena tahu apa yang diharapkan setiap hari, dan memperkuat keterampilan manajemen waktu sejak dini.
8. Mengenalkan Anak pada Nilai-Nilai Moral
Buku cerita anak sering menyelipkan pesan moral, seperti kejujuran, keberanian, atau kerja sama. Saat dibacakan oleh orang tua, nilai-nilai ini lebih mudah dicerna karena disampaikan dalam konteks cerita yang menyentuh.
Nilai-nilai ini bukan hanya diajarkan secara verbal, tetapi ditunjukkan melalui tindakan tokoh-tokoh dalam cerita. Anak akan lebih mudah memahami konsep moral ketika mereka melihat bagaimana karakter mengatasi dilema dan belajar dari kesalahan mereka.
Baca Juga: Studi Ini Catat Gen Z Tak Gemar Membacakan Buku untuk Anak, Pahami Alasannya
9. Memberikan Kesempatan Anak Bertanya dan Berekspresi
Membaca nyaring membuka kesempatan bagi anak untuk bertanya, merespon cerita, atau bahkan mengekspresikan ketakutannya. Ini memperkuat komunikasi dua arah antara orang tua dan anak.
Dengan bertanya atau berdiskusi selama membaca, anak belajar bahwa pendapat mereka dihargai dan penting. Ini membangun rasa percaya diri dan melatih kemampuan berpikir kritis serta komunikasi yang efektif.
Merangkum Kompas.com, berikut beberapa tips yang bisa Kawan Puan lakukan saat membaca nyaring dengan anak.
-
Gunakan ekspresi dan suara yang bervariasi. Ini akan membuat cerita lebih hidup dan menarik bagi anak.
-
Berikan jeda untuk bertanya atau berdiskusi. Libatkan anak agar mereka aktif menyimak dan berpikir.
-
Pilih waktu yang tenang dan rutin. Misalnya setiap malam sebelum tidur agar menjadi ritual yang dinanti-nanti.
-
Biarkan anak memilih buku. Ini meningkatkan rasa kepemilikan terhadap kegiatan membaca dan memperkuat minat mereka.
-
Nikmati prosesnya. Jangan terburu-buru atau menganggapnya sebagai tugas, tetapi sebagai waktu berharga bersama anak.
Di era digital, ketika layar lebih sering menggantikan halaman buku, membaca nyaring adalah bentuk perlawanan kecil yang bermakna. Bagi para orang tua, ini adalah bentuk cinta yang sederhana namun mendalam.
Jadi, mulailah ambil satu buku cerita malam ini, dan bacalah dengan penuh cinta. Karena setiap kata yang kita ucapkan bukan hanya membentuk cerita, tetapi juga membentuk masa depan anak-anak.
(*)
Celine Night