Selain itu, perubahan pola hidup modern juga menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan kasus pada usia muda. Pola makan tinggi lemak dan rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan ultra-proses dan olahan, juga bisa menjadi penyebab.
Tidak sampai di situ, kebiasaan merokok dan generasi muda yang mungkin sering konsumsi alkohol menjadi kombinasi mematikan.
Gaya hidup di atas diyakini mempercepat proses peradangan dalam saluran cerna, yang dalam jangka panjang dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.
"Kanker kolorektal tidak lagi bisa dianggap sebagai penyakit orang tua. Generasi muda kini juga rentan, dan ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Dr Zee.
Pada dasarnya, kanker kolorektal berkembang dari polip, pertumbuhan kecil yang awalnya jinak di lapisan usus besar atau rectum. Pertumbuhan kecil tersebut dapat berubah menjadi kanker seiring waktu.
Seringkali, gejala awal kanker kolorektal tidak spesifik sehingga tidak terdiagnosis dan ditangani dengan baik. Tak jarang, pasien baru mengetahui penyakitnya lewat proses skrining rutin selama beberapa kali.
Gejala Kanker Kolorektal
Terdapat gejala awal kanker kolorektal yang wajib diwaspadai, mulai dari perubahan pola buang air besar baik konstipasi maupun diare yang berkepanjangan, terdapat darah dalam feses, rasa nyeri tak nyaman di perut, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Baca Juga: Dilakukan Luna Maya, Apa Itu Egg Freezing dan Bagaimana Prosedurnya?