Parapuan.co - Dalam kehidupan sehari-hari, percakapan antara perempuan sering kali terasa begitu dekat dan penuh kehangatan. Mulai dari topik karier, keluarga, hingga hal-hal pribadi yang menyentuh hati.
Namun, kedekatan ini kadang justru menimbulkan ruang abu-abu dalam batasan etika bertanya. Tak sedikit perempuan yang tanpa sadar mengajukan pertanyaan-pertanyaan sensitif kepada sesama perempuan lainnya, dengan niat ingin tahu atau sekadar bercanda.
Padahal pertanyaan tersebut bisa melukai perasaan, mengusik privasi, atau bahkan memperkuat stigma sosial yang selama ini justru ingin dilawan oleh perempuan itu sendiri.
Kawan Puan mungkin pernah mendengar atau bahkan pernah menanyakan pertanyaan yang menjurus pada kehidupan pribadi. Meski terdengar sepele, pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi memiliki dampak yang lebih dalam dari sekadar basa-basi.
Dalam era di mana perempuan tengah memperjuangkan kesetaraan, kesehatan mental, dan penerimaan diri, penting bagi kita untuk membangun budaya saling mendukung, bukan saling menghakimi atau mempertanyakan pilihan hidup orang lain.
Berikut ini beberapa pertanyaan sensitif yang sebaiknya tidak disampaikan oleh sesama perempuan. Apa saja pertanyaan tersebut?
1. "Kapan Kamu Menikah"
Pertanyaan ini sering kali dilontarkan dengan niat baik atau sekadar basa-basi saat bertemu teman lama. Tapi faktanya, pertanyaan ini bisa menekan seseorang yang mungkin sedang mengalami kegagalan hubungan, sedang fokus pada karier, atau tidak tertarik menikah.
Tidak semua orang menganggap pernikahan sebagai pencapaian hidup yang utama. Beberapa perempuan justru memilih menjalani hidup mandiri atau masih dalam proses menemukan pasangan yang tepat.
Baca Juga: Cara Elegan Menjawab Pertanyaan Kapan Menikah bagi Perempuan Karier saat Lebaran