Strategi Agar Ide Usaha Toko Kelontong Bisa Bersaing dengan Toko Ritel Modern

Arintha Widya - Rabu, 6 Maret 2024
Ilustrasi: Cara Ide Usaha Toko Kelontong Bisa Bersaing dengan Toko Ritel Modern
Ilustrasi: Cara Ide Usaha Toko Kelontong Bisa Bersaing dengan Toko Ritel Modern Freepik

Parapuan.co - Di tengah banyaknya toko ritel modern, mewujudkan ide usaha toko kelontong bisa dibilang tidaklah mudah.

Kawan Puan butuh strategi khusus jika hendak memulai bisnis toko kelontong seperti yang dijalankan pasangan Imas Masriah dan Asep Saepudin.

Pasangan asal Bogor, Jawa Barat itu mengaku menerapkan strategi jitu untuk tetap bisa bersaing di tengah banyaknya toko ritel modern di wilayah tempat tinggalnya.

Apa saja yang dilakukan Imas dan Asep untuk menyukseskan ide usaha toko kelontong mereka? Simak informasinya di bawah ini seperti dirangkum dari Kompas.com!

1. Fokus Pada Barang yang Paling Dicari Konsumen

Tak seperti toko kelontong pada umumnya yang menjual berbagai jenis barang, Imas dan Asep hanya fokus dengan barang yang paling dicari konsumen.

Ia memilih menjual lebih banyak galon air dan gas elpiji ketimbang menjual beras, minyak goreng, telur, dan lain-lain yang lebih banyak dibeli konsumen di toko ritel.

"Saya fokus untuk berjualan air dan gas elpiji, karena dua barang tersebut yang paling banyak dicari konsumen di toko saya," papar Imas.

Lantaran berjualan di dekat area perumahan, peluang bisnis toko kelontong dengan strategi ini dirasa cukup efektif membantunya bersaing dengan toko ritel modern.

Baca Juga: Butuh Uang Cepat? Platform Ini Tawarkan Layanan Gadai Tanpa Bunga

2. Menyediakan Layanan All In

Strategi kedua Imas dan Asep menyukseskan ide usaha kelontong mereka, yaitu menyediakan layanan all in.

Layanan yang dimaksud adalah mengantarkan galon air dan/atau gas elpiji sampai ke rumah pembeli, bahkan juga memasangkannya.

Menurut Imas, pembeli galon air dan gas elpiji memilih membeli di tempat yang memudahkan mereka.

Dan toko ritel bisa dibilang tidak menyediakan layanan pengantarkan hingga pemasangan kedua jenis barang tersebut.

"Kami tidak hitung-hitungan dalam memberikan servis tambahan kepada pelanggan," ungkapnya.

3. Menambah Jumlah Modal

Berikutnya, Imas dan Asep menjalankan peluang bisnis mereka dengan tidak ragu untuk mencari tambahan modal.

Untuk pinjaman usaha yang produktif, mereka tidak ragu mengajukan kredit di bank.

Baca Juga: Sebelum Ajukan Pinjaman Modal Ide Usaha, Perhatikan Dulu 4 Faktor Ini

Dari pinjaman tersebut, mereka bisa menambah stok barang untuk dijual di toko kelontong.

4. Menetapkan Harga yang Kompetitif

Strategi berikutnya, toko kelontong Imas dan Asep menetapkan harga yang kompetitif sehingga bisa bersaing dengan toko ritel modern.

Asep menjelaskan, pihaknya menjual galon air dan gas elpiji dengan harga lebih terjangkau dibandingkan toko lain.

Meski begitu, ia mampu mendapatkan omzet Rp600.000 hingga Rp1 juta dalam sehari, dan bisa menyicil pinjaman secara rutin.

Cicilan kredit usaha rakyat (KUR) yang diambilnya tidak memberatkan para pelaku usaha kecil.

Lebih lanjut, toko kelontong milik Imas dan Asep sebenarnya juga menjual barang kebutuhan pokok lainnya, semisal gula, telur, bahkan frozen food.

Hanya saja, stoknya tidak sebanyak galon air dan gas elpiji yang menjadi fokusnya dalam menjalankan ide usaha.

Itulah tadi strategi bisnis toko kelontong bersaing dengan toko ritel modern yang bisa Kawan Puan coba. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Supaya Untung, Ini 6 Strategi untuk Menentukan Harga Jual Produk

(*)