Parapuan.co - Kawan Puan, kekerasan seksual bisa terjadi pada siapa saja, tidak memandang jenis kelamin maupun pekerjaan.
Pengemudi atau driver ojek online (ojol) termasuk salah satu kelompok yang rentang terhadap risiko kekerasan seksual.
Kekerasan seksual tak hanya mengancam pengemudi ojol yang perempuan, melainkan laki-laki juga.
Bentuk kekerasan seksual yang dapat terjadi pun beragam, misalnya dari kata-kata maupun ucapan di chat, ucapan langsung saat ngobrol, maupun pelecehan fisik.
Misalnya saja yang terjadi pada salah seorang drive ojol laki-laki, di mana ia dilecehkan oleh penumpang laki-laki dengan memegang bagian privat tubuhnya.
Pengemudi perempuan pun berisiko mengalami kekerasan maupun pelecehan selama dirinya bekerja di jalan.
Maraknya kekerasan seksual yang dialami oleh pengemudi mendorong Grab, perusahaan jasa transportasi online menggelar pelatihan anti kekerasan seksual.
Grab berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, United Nations Population Fund (UNFPA), Kementerian Perhubungan RI, dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) untuk menyusun hingga memberikan pelatihan.
Pelatihan anti kekerasan seksual ini menargetkan ratusan ribu mitra pengemudi Grab di Indonesia.
Baca Juga: Viral di TikTok, Driver Ojol Perempuan Ajak Anak Ngojek Hingga Diberi Motor Erick Thohir
Pelatihan akan digelar dalam bentuk rangkaian program yang mencakup topik Pencegahan Kekerasan Seksual serta Keselamatan dan Keamanan Berkendara.
Grab Indonesia menggelar Pelatihan Keselamatan untuk Mitra Pengemudi Grab yang termasuk di dalamnya pencegahan kekerasan seksual.
Pelatihan Keselamatan untuk Mitra Pengemudi Grab ini diawali dengan roadshow ke lima kota.
Adapun kota tersebut yakni:
- Jakarta: 25-27 Juli 2023
- Bandung dan Surabaya: 1-3 Agustus 2023
- Medan: 8-10 Agustus 2023
- Bali: 10-12 Agustus 2023
"Keamanan dan kenyamanan pengguna, baik mitra pengemudi maupun penumpang, merupakan prioritas utama Grab," ungkap Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, melansir rilis yang PARAPUAN terima.
Baca Juga: Berkaca dari Erika Carlina, Lakukan Ini Jika Alami Kekerasan Seksual oleh Driver Ojol
Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyambut baik kolaborasi dan kerja sama dengan Grab.
"Peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak, serta memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak menjadi kewajiba negara. Hal ini juga termasuk saat menggunakan moda transportasi umum," ucapnya.
Bintang Puspayoga pun mengapresiasi pelatihan yang digelar oleh Grab Indonesia karena upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak bisa dilakukan oleh hanya pemerintah.
Anjali Sen, Country Representative United Nations Population Fund (UNFPA) mengatakan bahwa kerja sama dengan KemenPPPA dan Grab adalah salah satu upaya mereka untuk memastikan perempuan dan anak perempuan aman dari kekerasan seksual.
"Kami tahu bahwa kekerasan berbasis gender masih banyak terjadi di lingkungan kita, dengan 1 dari 4 perempuan mengalami kekerasan," ucapnya.
"Kami percaya bahwa sangat penting bagi semua orang, industri, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk menjadi bagian dari solusi. Melindungi perempuan dan anak perempuan dari kekerasan berbasis gender adalah tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.
Lewat pelatihan ini mitra pengemudi mendapatkan pelatihan komprehensif mengenai pencegahan kekerasan seksual, cara aman berkendara untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, serta Kode Etik Pelayanan Grab.
Pelatihan ini merupakan bagian dari pelatihan wajib yang diikuti secara rutin oleh seluruh mitra Grab sejak proses rekrutmen hingga saat ini.
Baca Juga: Ramai Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia, Begini Kronologinya
(*)
