Hari AIDS Sedunia, Ini Perbedaan PEP, PrEP, dan ARV untuk Pengobatan HIV

Anna Maria Anggita - Kamis, 1 Desember 2022
Perbedaan PEP, PrEP, dan ARV untuk pengobatan HIV
Perbedaan PEP, PrEP, dan ARV untuk pengobatan HIV RafaPress

Perlu diketahui pula kalau ARV tidak mengobati atau mencegah infeksi menular seksual seperti gonore, klamidia, HPV (kutil kelamin), herpes dan sifilis.

PEP

Post exposure prophylaxis alias PEP merupakan kombinasi dari obat ARV yang diberikan pada seseorang yang HIV-negatif berisiko tinggi terhadap HIV.

Seseorang bisa berisiko tinggi terhadap HIV jika kondom pecah saat melakukan seks, maka dari itu PEP sebaiknya segera dikonsumsi demi mengurangi risiko terinfeksi virus.

Kapan PEP harus diminum? PEP harus diminum sesegara mungkin setelah hubungan seks berisiko dan tidak lebih dari 72 jam.

Pil PEP ini harus diminum secara rutin dalam waktu 28 hari.

PrEP

Pre exposure prophylaxis (PrEP) merupakan strategi pencegahan HIV di mana orang HIV negatif harus minum obat setiap hari untuk mencegah mereka jadi positif.

Baca Juga: Jelang Hari AIDS Sedunia 2022, Ini Cara Penularan HIV yang Penting untuk Diketahui

PrEP yang digunakan secara teratur dapat mengurangi risiko infeksi HIV pada orang dewasa yang aktif secara seksual.

Meskipun menurunkan risiko terinfeksi HIV, tapi pastikan pula untuk skrining infeksi menular seksual setiap tiga bulan untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.

Perlu dicatat, berbagai obat untuk mengatasi HIV di atas harus dikonsumsi berdasarkan dengan pengawasan dokter ya, Kawan Puan.

Tentunya supaya mengurangi risiko HIV pastikan tidak berganti pasangan seksual dan gunakan pengaman ketika berhubungan intim.

(*)

Sumber: engagemenshealth.org.za
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri