Jangan Sampai Terlambat, Ini Gejala Diabetes yang Kerap Diabaikan

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 27 Oktober 2022
Gejala diabetes yang kerap diabaikan.
Gejala diabetes yang kerap diabaikan. Maya23K

Parapuan.co - Apakah Kawan Puan khawatir bahwa kamu, anakmu atau seseorang yang kamu kenal mungkin menderita diabetes?

Ada baiknya kamu mengetahui lebih dalam tentang gejala dan risiko diabetes.

Pasalnya, diabetes disebut jadi salah satu penyakit berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi jika tak segera diobati.

Mengutip dari laman diabetes.org.uk, berikut ini gejala diabetes yang perlu diwaspadai.

Gejala Diabetes

1. Sering buang air kecil, terutama di malam hari.

2. Mudah merasa haus, benar-benar haus.

3. Lelah, merasa lebih lelah dari biasanya.

4. Menjadi lebih kurus. Berat badan turun drastis tanpa diet.

Baca Juga: Cegah Komplikasi, Ini 4 Tips Menjaga Kesehatan Mata bagi Penderita Diabetes

5. Gatal atau sariawan pada alat kelamin.

6. Luka dan luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

7. Penglihatan kabur.

8. Meningkatnya rasa lapar.

Gejala-gejala ini dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa atau anak-anak. Tetapi beberapa adalah tanda yang lebih umum dari diabetes tipe 1, dan dapat muncul dengan sangat cepat.

Apa gejala yang paling umum?

Tidak ada individu yang sama. Gejala yang kamu alami tidak akan sama persis dengan gejala orang lain.

Namun, gejala diabetes yang paling umum dialami oleh banyak penderita diabetes adalah rasa haus yang meningkat, peningkatan buang air kecil, rasa lelah dan penurunan berat badan.

Baca Juga: Retinopati Diabetik, Kerusakan Retina Mata pada Penderita Diabetes

Sulit untuk mengabaikan tanda- tanda diabetes tipe 1 karena gejalanya sering kali muncul cukup cepat. Tetapi membiarkannya tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk ketoasidosis diabetikum, yang dapat mengakibatkan koma yang berpotensi fatal.

Meskipun sebagian besar orang dengan diabetes tipe 1 didiagnosis pada masa kanak-kanak dan dewasa awal, gejalanya sama pada semua usia.

Orang dewasa dengan diabetes tipe 1 mungkin tidak mengenali gejala diabetes mereka secepat anak-anak, yang berarti diagnosis dan pengobatan mereka mungkin tertunda.

Diabetes tipe 2 lebih mudah terlewatkan karena berkembang lebih lambat, terutama pada tahap awal ketika gejalanya lebih sulit dikenali.

Tetapi diabetes yang tidak diobati memengaruhi banyak organ utama, termasuk jantung, pembuluh darah, saraf, mata, dan ginjal. Didiagnosis lebih awal dan mengelola kadar gula darah Anda dapat membantu mencegah komplikasi ini.

Memiliki beberapa gejala diabetes tidak berarti kamu pasti memiliki kondisi tersebut, tetapi kamu harus selalu melakukan pemeriksaan untuk memastikannya.

Gunakan alat kesehatan atau alat pendeteksi untuk memeriksa risiko diabetes tipe 2.

Mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat sangat penting, dan dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya komplikasi serius.

Berbicara soal alat pemdeteksi diabetes, ada baiknya Kawan Puan menggunakan alat kesehatan yang baik dan telah teruji, salah satunya adalah produk yang berasal dari PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA).

Baca Juga: Mengenal Diabetik Makular Edema, Komplikasi Mata pada Pasien Diebetes

Bukan sekadar perusahaan distributor alat-alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) bersiap menjadi perusahaan distributor consumer health kelas dunia.

“Kami akan membangun ekosistem sendiri dengan standar consumer health product company yang memiliki SKU (Stock Keeping Unit) jauh lebih banyak daripada perusahaan medis biasa. Kami terapkan sistem tersebut agar IRRA bisa berkembang menjadi consumer health & medical distribution company yang setara dengan perusahaan-perusahaan multinasional, karena IRRA harus terus bergerak membesar, tak boleh berhenti,” papar Hendra Kartasasmita, senior advisor IRRA yang sangat berperan dalam memberikan advice kepada IRRA untuk menjadi world class company.

Hendra  merupakan sosok yang berpengalaman lebih dari 35 tahun di perusahaan multinasional, di berbagai negara. Beliau mengawali karier di kantor pusat Johnson & Johnson di Amerika Serikat.  Kemudian juga berkarier di Black & Decker Asia Pacific di Singapore, Unilever Indonesia di Amsterdam & Indonesia serta Reckitt Benckiser East Asia sebagai CEO Indonesia dan Corporate Development Director East Asia di Korea & Filipina. Setelah itu, beliau bergabung dengan Li & Fung di Hongkong yang membawahi Consumer Holding di Indonesia : Distribusi, Manufaktur & Logistik. Selain di IRRA,  beliau pernah dan masih  menjabat advisory role di berbagai perusahaan. Diantaranya di Tigaraksa Satria (over 100 years company), lalu Lafarge Holcim Indonesia berbasis di Switzerland, IDSMed Asia & DCH Auriga Asia di Hong Kong, serta Earth Corp di Jepang.

Melalui pengalaman-pengalamannya tersebut, beliau tidak hanya mempertahankan sistem dan visi misi IRRA sebagai perusahaan HiTech Healthcare Solution, tetapi juga memperkuatnya dengan menerapkan best practice yang digunakan di perusahaan multinasional.

Sejalan dengan upaya IRRA tersebut, menurut beliau, langkah selanjutnya yang akan dilakukan IRRA adalah program digitalisasi, baik secara operasional maupun commercial, yang merupakan masa depan industri distribusi. Mengutip pernyataan Henry F. Jusuf, Director Strategy and Relations IRRA, dalam webinar bertema “Future Prospects Jakarta Composite Index in 2022 yang diselenggarakan oleh D’Origin, komunitas investor dan analis pasar modal akhir tahun lalu, pada fase keempat transformasi perusahaan, IRRA akan mengembangkan ekosistem terkait kebutuhan alat-alat kesehatan dengan mempersiapkan platform dengan membuat aplikasi medical devices, e-healthcare services dan big data.

Sebagai informasi, tahun ini IRRA mengalokasikan belanja atau capital expenditure sebesar Rp 30 miliar - Rp 50 miliar untuk pengembangan bisnis distribusi. Tahun lalu, IRRA menambah jaringan distribusi hingga menjadi 123 sub-distributor per akhir tahun 2021. Melalui aksi tersebut, jumlah pelanggan IRRA turut meningkat hingga 140% menjadi 1.137 pelanggan. Juga untuk indirect coverage kini menjadi sebesar 14.694.

IRRA sedang berfokus untuk memperbesar segmen non-pemerintah karena pertumbuhan segmen tersebut masih tinggi. Adapun penjualan IRRA untuk segmen non-pemerintah sepanjang tahun 2021 naik signifikan hingga 247% YoY menjadi Rp 663,8 miliar. Sementara penjualan untuk segmen pemerintah tumbuh sebesar 76% YoY menjadi Rp 655,1 miliar.

Dalam upaya memperluas pasar, IRRA turut berpartisipasi dalam The 34th Hospital Expo 2022, yaitu pameran alat-alat kesehatan dan kebutuhan rumah sakit terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 19-22 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Stres Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes hingga 3 Pose Yoga untuk Menenangkan Pikiran

(*)

Rutin Lakukan Donor Darah? Ini Manfaatnya untuk Fisik dan Mental