Empati Berlebihan, Ini 3 Karakteristik Orang dengan Emotional Sponge

Anna Maria Anggita - Minggu, 21 Agustus 2022
Karakteristik orang dengan emotional sponge
Karakteristik orang dengan emotional sponge Chinnapong

Parapuan.co - Berempati menjadi hal yang baik, di mana kamu turut merasakan emosi orang lain.

Meski penting untuk merasakan emosi orang lain, namun empati berlebihan bisa menjadi tanda seseorang memiliki emotional sponge.

Disebut sebagai emotional sponge lantaran diibaratkan seperti sponge, ketika seseorang terlalu mudah menyerap emosi orang lain.

Biasanya orang dengan emotional sponge memiliki kepribadian yang lebih sensitif.

Dikarenakan mudah menyerap emosi orang lain, terkadang emosi negatif pun juga terserap dan justru membuat diri sendiri kewalahan.

Bahkan mungkin orang dengan emotional sponge merasa bertanggung jawab untuk menyelasaikan masalah pihak lain dibanding dirinya sendiri.

Sebelum jadi lebih buruk, kamu perlu mengetahui apakah dirimu sendiri mengalami emotional sponge juga atau tidak.

Kalau memang benar kamu memiliki ciri emotional sponge, maka perlu untuk lebih peduli dengan diri sendiri. 

Dilansir dari Exploring Your Mind, berikut ini karakteristik emotional sponge yang harus diketahui:

Baca Juga: 4 Cara Keluar dari Zona Nyaman agar Hidup Lebih Berkembang

1. Terlalu Berempati dan Intuitif

Orang yang mengalami emotional sponge menempatkan empati mereka dengan cara yang ekstrem.

Akibatnya kamu bisa merasakan emosi orang lain, seolah seperti emosi yang dirasakan diri sendiri. 

Sehingga orang dengan emotional sponge cenderung merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain.

Selain itu, orang dengan emotional sponge juga intuitif, maksudnya mudah bisa peka merasakan perasaan orang lain

2. Mencari Solusi untuk Masalah Orang Lain

Dikarenakan empati yang berlebihan, alhasil orang dengan emotional sponge justru lebih mencari solusi untuk masalah orang lain.

Maksudnya yakni emotional sponge membuat seseorang tak tega jika ada yang menderita.

Baca Juga: Bikin Hidup Tidak Stagnan, Ini 3 Manfaat Keluar dari Zona Nyaman

Hal ini dikarenakan mereka yang mengalami emotional sponge benar-benar menyerap emosi negatif orang lain.

3. Terlalu Memprioritaskan Orang Lain

Mereka yang mengalami emotional sponge itu bertindak seolah-olah harus mementingkan kesejahteraan orang lain.

Bahkan karena mementingkan orang lain, mereka sampai lupa dengan kesejahteraan diri sendiri.

Lebih buruknya lagi mereka dengan emotional sponge itu sangat mudah dikelilingi oleh orang-orang toxic.

Di mana orang-orang toxic itu berusaha mengeksploitasi secara emosional.

Lantaran emotional sponge bisa berdampak negatif untuk diri sendiri, maka sebaiknya perlahan mulai dikurangi, ya.

Mulailah dengan lebih fokus pada diri sendiri, dan mementingkan kesehatan mentalmu terlebih dahulu.

Perlahan cobalah untuk melepaskan rasa tanggung jawab berlebihan pada orang lain. 

Kamu bisa membantu sesuai dengan kapasitasmu saja, tanpa perlu terlibat terlalu jauh dengan masalah pribadi orang lain.

(*)

Baca Juga: 4 Cara Menumbuhkan Keterampilan Emosional pada Diri Anak, Apa Saja?

Manfaat Melukis bagi Kesehatan Mental, Kegiatan yang Viral di TikTok