Pernah Dirawat di RSJ, Ini Perjalanan Berliku Yovania Asyifa Jami dalam Menerima Diri

Alessandra Langit - Diperbaharui Sabtu, 24 Desember 2022
Perjalanan Yovania menerima hidupnya.
Perjalanan Yovania menerima hidupnya. Instagram/yovania_

Pembicaraan dari hati ke hati sering Yova lakukan dengan sang ayah untuk mengetahui apa kebutuhannya sekarang demi menjaga kesehatan mentalnya. 

Selain keluarga, bagi Yova, diri sendiri adalah support system utama yang bisa membantunya dalam masa penerimaan diri ini.

Yova kini dinyatakan stabil oleh pihak Rumah Sakit Jiwa dan ia percaya bahwa memang tidak ada kata sembuh bagi gangguan mental.

"Gangguan mental bukan penyakit mental, gangguan mental enggak ada kata sembuh, adanya stabil, tapi memang ada fluktuasinya," cerita Yova.

Di tengah kondisi mentalnya yang ringkih dan masih fluktuatif, Yova secara disiplin mulai menata dirinya dan kehidupannya secara pribadi, terutama soal validasi emosi.

"Semua dari dalam diri sendiri, aku harus bisa belajar validasi emosi. Kalau seneng kita tahu seneng, kalau marah kita tahu cara luapinnya yang tepat," kata Yova.

"Kita tidak bisa menyalahkan emosi, harus diterima. Emosi tidak ada yang salah, memang emosi harus kita rasakan. Jangan sampai dipendam lagi, lanjutnya," imbuhnya.

Memiliki kontrol penuh akan dirinya, Yova membuat rumus tersendiri yang dapat membantunya untuk menerima diri dan menjaga kestabilan kesehatan mental.

Metode ciptaan Yova adalah "BCS" yaitu bath, chill, and sleep.

"Pertama bath, aku mandi, skin care, pokoknya rawat diri aku. Setelah itu chill, bisa dengerin musik, nonton Netflix, atau rebahan saja," jelas Yova.

"Kalau sudah enggak kuat banget, aku sih tidurin aja. Iya, S itu untuk sleep," lanjutnya.

Tentu saja dalam menerapkan hal tersebut demi proses penerimaan diri ini bukanlah hal yang mudah.

Kini, Yovania Asyifa Jami perlahan-lahan bisa menerima dan beradaptasi dengan kondisi kesehatan mentalnya.

Suara Yova sebagai pengidap gangguan kesehatan mental bipolar pun kini didengarkan oleh banyak netizen, membuka perspektif baru soal kesehatan mental.

Tak hanya itu, Yova kini berdaya dalam mematahkan stigma negatif soal isu kesehatan mental di Indonesia.

Baca Juga: Harga Diri Tinggi Jadi Kunci Kesehatan Mental, Simak Penjelasannya

(*)