Nokturia, Kondisi Medis Penyebab Sering Buang Air Kecil Tengah Malam

Dinia Adrianjara - Sabtu, 7 Mei 2022
Nokturia, penyebab sering buang air kecil di malam hari
Nokturia, penyebab sering buang air kecil di malam hari Anna Bizon

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu sering buang air kecil bahkan frekuensinya berlebihan di malam hari?

Jika iya, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah Nokturia.

Nokturia atau poliuria nokturnal adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari.

Selama waktu tidur, tubuh kita sebenarnya menghasilkan lebih sedikit urin, sehingga kebanyakan orang tak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.

Namun jika kamu kerap bangun minimal dua kali atau lebih di malam hari untuk buang air kecil, mungkin kamu mengalami nokturia.

Selain menganggu waktu tidur malam, nokturia juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis lainnya. Simak penjelasannya!

Penyebab

Penyebab nokturia bisa diakibatkan dari pilihan gaya hidup seseorang hingga kondisi medis.

Nokturia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, namun bisa juga terjadi pada usia berapa pun.

Baca Juga: Lebih Sering Buang Air Kecil setelah Minum Kopi? Ternyata Hal Ini Pemicunya

Berbagai kondisi medis bisa menyebabkan nokturia, di mana salah satu penyebab umumnya yakni infeksi saluran kemih atau infeksi kandung kemih.

Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar yang sering dan rasa ingin buang air kecil sepanjang hari dan malam.

Sementara itu kondisi medis lain yang juga menyebabkan nokturia meliputi infeksi atau pembesaran prostat, prolaps kandung kemih, overactive bladder, tumor kandung kemih, prostat atau daerah panggul.

Selain itu bisa juga disebabkan diabetes, anxiety, infeksi ginjal, edema, atau gangguan neurologis seperti parkinson.

Di sisi lain, nokturia bisa menjadi gejala awal kehamilan. Biasa terjadi di awal kehamilan, tapi juga bisa terjadi di trimester tiga saat rahim yang tumbuh semakin menekan kandung kemih.

Jika Kawan Puan sedang mengonsumsi obat atas resep dokter, beberapa obat bisa juga menyebabkan nokturia sebagai efek samping. 

Terutama untuk obat yang sifatnya diuretik, seperti yang diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi. 

Penyebab umum lain dari nokturia adalah karena mengonsumsi cairan secara berlebihan. 

Alkohol dan minuman berkafein bersifat diuretik, yang berarti menyebabkan tubuh lebih banyak memproduksi urin.

Baca Juga: Pentingnya Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Intim, Wajib Tahu!

Mengkonsumsi alkohol atau minuman berkafein secara berlebihan dapat menyebabkan terbangun di malam hari dan ingin buang air kecil.

Orang lain yang menderita nokturia hanya mengembangkan kebiasaan bangun di malam hari untuk buang air kecil.

Bagaimana pencegahan dan cara mengobatinya?

Jika nokturia disebabkan karena obat, coba konsultasikan ke dokter dan tanyakan apakah memungkinkan untuk minum obat di pagi hari. 

Sementara itu jika kamu butuh obat untuk mengobati nokturia, umumnya dokter akan memberi obat antikolinergik.

Yakni obat yang bisa membantu mengurangi gejala kandung kemih terlalu aktif.

Namun perlu diingat bahwa nokturia juga bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius seperti diabetes atau infeksi saluran kemih.

Untuk itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapat penanganan secara tepat. 

Baca Juga: Kenali Dampak Buruk dari Sering Menahan Buang Air Kecil bagi Kesehatan

Sementara untuk pencegahan, coba kurangi minum cairan dua hingga empat jam sebelum tidur, agar membantu mencegah buang air kecil di tengah malam. 

Menghindari minuman beralkohol dan kafein juga dapat membantu. 

Beberapa makanan bisa menyebabkan iritasi kandung kemih seperti cokelat, makanan pedas, makanan asam dan pemanis buatan, untuk itu sebaiknya dikurangi ya.

Tetap jaga kesehatan, Kawan Puan!

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Bukan Hanya Anak-Anak, Ahli Ingatkan Pentingnya Vaksin Dewasa