Menuju Puncak Arus Balik, Ini Bahaya Menahan Pipis saat Terjebak Macet

Anna Maria Anggita - Kamis, 5 Mei 2022
bahaya menahan kencing saat arus balik
bahaya menahan kencing saat arus balik champja

Parapuan.co - Tinggal beberapa hari lagi libur lebaran akan segera usai, dengan begitu orang-orang akan kembali ke tanah perantauan lagi.

Mengutip dari Kompas.com, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi peningkatan lalu lintas saat arus balik menuju Jabotabek akan mulai terjadi pada H+3 dan H+4 Lebaran atau 6-7 Mei 2022.

Untuk puncak arus balik libur lebaran akan jatuh pada H+5 lebaran alias Minggu, 8 Mei 2022.

Biasanya, saat arus balik tiba, apalagi saat puncaknya, pemudik akan menghadapi kemacetan, terutama yang menggunakan kendaraan pribadi.

Di kondisi inilah biasanya kita akan cenderung menahan rasa ingin kencing karena terjebak kemacetan. 

Nah, dalam kasus tersebut, Kawan Puan perlu tahu bahwa menahan pipis saat macet bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini lima efek samping akibat menahan kencing, simak ya!

1. Sakit

Orang yang sering mengabaikan keinginan untuk buang air kecil kemungkinan akan merasakan sakit atau ketidaknyamanan pada kandung kemih atau ginjal.

Baca Juga: Atur Pola Makan dan 4 Cara Menurunkan Kadar Kolesterol Usai Lebaran

  

Akibatnya saat di kamar mandi, buang air kecil pun bisa menjadi hal yang menyakitkan.

Di samping itu, menahan kencing membuat sebagian otot mengepal walaupun urin telah dikeluarkan, akibatnya kram panggul pun bisa terjadi.

2.  Infeksi saluran kemih (ISK)

Menahan kencing dalam waktu yang cukup lama mampu menyebabkan bakteri berkembang biak, dan menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Bagi orang yang memiliki riwayat ISK, menahan kencing dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kekambuhan.

Tak hanya itu saja, orang yang tak cukup minum juga berisiko mengalami ISK.

Berikut ini gejala ISK yang perlu Kawan Puan waspadai:

- Perasaan terbakar atau menyengat saat buang air kecil.

- Nyeri di panggul atau perut bagian bawah.

Baca Juga: Dokter Jelaskan Cara Jitu Tangkal Kolesterol di Momen Lebaran

- Dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih.

- Urin yang kuat atau berbau busuk.

- Urin keruh dan tidak berwarna.

- Urin berwarna gelap secara konsisten.

- Kencing berdarah.

3. Kandung kemih meregang

Dalam jangka panjang, menahan kencing yang dilakukan terus menerus dapat menyebabkan kandung kemih meregang.

Kondisi ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau tidak mungkin untuk berkontraksi dan mengeluarkan kencing secara normal.

Seandainya saja ada seseorang yang memiliki kandung kemih meregang maka perlu tindakan ekstra, seperti pemasangan kateter yang mungkin diperlukan.

Baca Juga: Jelang Hari Asma Sedunia, CDC Ungkap 5 Pemicu Asma yang Perlu Diwaspadai

4. Kerusakan otot dasar panggul

Menahan kencing itu sangat membahayakan otot-otot dasar panggul.

Salah satu otot dasar panggul ini disebut dengan sfingter uretra, yang fungsinya menjaga uretra tetap tertutup untuk mencegah urin bocor keluar.

Bilamana otot sfingter uretra rusak, maka dapat menyebabkan inkontinensia urin.

Untuk mengatasi kerusakan otot, maka perlu dilakukan latihan dasar panggul, seperti kegel.

Kegel dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan memperbaiki kehilangan otot atau mencegah kebocoran.

5. Batu ginjal

Bahaya lain dari menahan kencing yakni dapat memicu terbentuknya batu ginjal.

Batu ginjal dapat terbentuk pada mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urinnya.

Pasalnya, kencing sering mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.

Wah, dari ulasan di atas dapat diketahui bahwa menahan kencing itu berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Oleh sebab itu, sebaiknya sebelum melakukan perjalanan atau sedang berada di rest area, usahakan untuk selalu buang air kecil ya, Kawan Puan, agar terhindar dari berbagai risiko berbahaya.

(*)

Baca Juga: 6 Cara Mencegah Infeksi Saluran Kencing, Salah Satunya Minum Air Putih

Anak Perempuan Usia Remaja Rentan Terserang Lupus, Ini Penjelasan Dokter