Parapuan.co - Para founder brand kecantikan lokal sepakat, kemerdekaan berarti kebebasan memilih, berekspresi, dan saling mendukung. Dalam kampanye "Love Local" yang diadakan oleh Sociolla pekan lalu (14/8), founder brand kecantikan lokal berbagi pandangan tentang makna kemerdekaan dan bagaimana semangat itu mempengaruhi perkembangan bisnis mereka.
Lizzie Parra, Founder Bob and Frou, mengungkapkan rasa bangganya terhadap perjalanan bersama rekan-rekan sesama founder. Ia mengenang masa sepuluh tahun lalu ketika ide marketplace khusus brand lokal pertama kali dibicarakan. Saat itu, platform semacam itu terasa sangat segar dan memberikan peluang nyata bagi merek-merek kecil untuk berkembang.
“Ini sesuatu yang sangat refreshing dan akhirnya ada channel yang kita bisa masuk dan memang sangat support brand lokal,” ujarnya. Lizzie menegaskan bahwa pertumbuhan industri tidak akan bertahan tanpa dukungan dari semua pihak, mulai dari media, konsumen, hingga retailer. Menurutnya, semangat gotong royong adalah kunci agar brand lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Founder Guele, Vanny Adelina sependapat dengan Lizzie. Ia menyampaikan bahwa hubungan antar brand lokal bukanlah permusuhan, melainkan persaingan sehat. Ia menekankan bahwa mereka saling bergandeng tangan untuk membuktikan bahwa produk-produk kecantikan lokal memiliki kualitas yang tak kalah dari brand internasional.
Bagi Vanny, kemerdekaan juga berarti memberikan kebebasan bagi perempuan Indonesia untuk menentukan pilihan kecantikannya. “Kita ini beragam, dan cantik itu tidak harus mengikuti satu standar saja. Rambut lurus, kulit cerah, atau tubuh langsing bukan satu-satunya definisi cantik,” ujarnya.
Ia berharap, ke depannya brand lokal bisa terus mendorong rasa percaya diri perempuan Indonesia dengan keunikan masing-masing.
Ahmad Nurul Fajri, Founder Luxcrime yang sudah berkecimpung di industri sejak 2015, menambahkan bahwa perjalanan brand lokal penuh tantangan. Namun, ia bersyukur mereka mampu bertahan hingga sekarang. Ia melihat kemerdekaan sebagai kesempatan untuk mengekspresikan identitas tanpa takut dihakimi, sekaligus menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Ia pun menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan yang lebih pro kepada brand lokal. "Mungkin ada kebijakan-kebijakan yang untuk memajukan brand lokal lebih baik sih," jelas Fajri.
Menurutnya, selain dukungan dari konsumen dan retailer, regulasi yang tepat akan mempercepat laju perkembangan industri kecantikan lokal di Indonesia.
Baca Juga: Tren Kecantikan 2025, Dari Skincare Gen Z hingga Brand K-Beauty Premium