Parapuan.co - Gaji atau upah adalah topik pembahasan yang sensitif dan tampaknya hal ini berlaku bagi sebagian besar pekerja.
Meski sebagian generasi milenial ada yang sudah terbuka dengan gaji yang mereka dapatkan, sebagian lagi masih enggan membicarakan hal ini.
Menariknya, ternyata ada beberapa kondisi yang memperbolehkan kamu untuk membicarakan gaji di kantor dengan rekan kerja.
Namun, kamu juga perlu tahu bahwa ada saat di mana kamu sebaiknya menyimpan angka tersebut untuk dirimu sendiri saja.
Melansir The Balance Careers, sebelum itu, kamu perlu tahu apa kepentingan kamu dalam membicarakan gaji kepada rekan kerja di kantor dan apakah hal itu tepat untuk dilakukan.
Pasalnya, tak bisa dimungkiri ketika Kawan Puan tidak keberatan memibacarakan gaji, rekan kerja kamu mungkin merasa enggan.
Bahkan boleh jadi saat rekan kamu tahu gaji kamu ternyata lebih besar daripada dirinya, hal tersebut akan memengaruhi kinerjanya.
Maka itu, berikut ini 3 kondisi di mana kamu sebaiknya tidak membicarakan gaji di kantor dengan rekan kerja dan menyimpannya untuk dirimu saja.
1. Ketika kamu tak mendapatkan gambaran lengkap
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Gaji Pertama untuk Fresh Graduate agar Tak Cepat Habis
Manajer yang menyarankan karyawannya untuk tidak membicarakan gaji dengan rekan kerja mungkin ingin menghindari ketegangan dan perasaan terluka di antara stafnya.
Terlepas dari masalah hukum atau peraturan yang berlaku, rupanya ada beberapa validitas dari kekhawatiran tersebut.
Namun, bukan karena karyawan dengan kualifikasi yang sama, keterampilan serta pengalaman yang sama lalu membuat gajinya sangat berbeda. Ini tentu tak bisa dibenarkan.
Masalanya, dengan membicarakan gaji atau berbagi informasi ini dengan rekan kerja, kamu jarang mendapatkan gambaran lengkap.
Misalnya, rekan kerja kamu mungkin mendapatkan bayaran lebih banyak karena bias atau kebijakan perusahaan yang memang kurang baik.
Akan tetapi, bisa juga mereka menghasilkan hasil yang lebih baik karena memiliki sertifikasi atau pengalaman di bidang lain yang meningkatkan kinerjanya.
Tak bisa dimungkiri, sulit mendapatkan seluruh data yang dibutuhkan untuk melihat gambaran lengkap dan secara menyeluruh hanya dari percakapan biasa.
Cara lain yang bisa kamu lakukan ialah mencari informasi tambahan dari penelitian atau survei untuk mengetahui kisaran gaji yang sesuai posisi dan bidangmu.
2. Ketika kamu ditanya riwayat gaji
Baca Juga: Catat! Begini Tips Membeli Rumah meski Hanya Punya Gaji Rp3 Juta
Tahukah kamu bahwa di beberapa negara ada larangan yang melarang pemberi kerja meminta informasi kepada pelamar kerja tentang gaji mereka di pemberi kerja sebelumnya?
Bisa begitu karena mengikat tawaran gaji berdasarkan gaji sebelumnya, dapat mempersulit pencari kerja karena kamu mungkin dibayar rendah.
Maka itu, jika kamu sedang menegosiasikan gaji di tempat kerja, kamu berhak untuk tidak membicarakan hal ini. Alih-alih membahasnya, fokuslah pada perkacapan tentang pekerjaanmu.
Di sisi lain, meneliti dan mencari tahu gaji yang wajar sebelum wawancara kerja akan membantu kamu menargetkan upah yang sesuai.
3. Ketika naluri kamu berkata tidak
Membicarakan gaji bisa jadi hal yang positif jika dilakukan dengan cara yang tepat dan juga kondisi atau situasi yang mendukung.
Akan tetapi, tak dimungkiri akan ada saat-saat di mana kamu merasa tidak nyaman membicarakan gaji di tempat kerja.
Misalnya saat kamu mendengar cerita horor seorang karyawan yang bermasalah dengan atasan atau rekan kerja yang ditekan untuk menyimpan informasi gajinya seorang diri.
Baca Juga: 5 Cara Menabung Saham dengan Gaji UMR, Tak Perlu Modal Besar!
Namun, terlepas dari kamu nyaman atau tidak, penting untuk mendengarkan naluri kamu, ya.
Bagaimana pun, kamu perlu menjaga diri dan mengamankan kondisi keuangan kamu terlebih dahulu sebelum mencari keadilan, terutama terkait gaji.
Nah, itulah 3 kondisi di mana kamu sebaiknya tidak membicarakan gaji dengan rekan kerja di kantor dan menyimpan angka itu untuk dirimu sendiri. (*)
